KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan H Acep Purnama, SH MH memberikan materi dalam Webinar “Membangun Wisata Perdesaan yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui video conference zoom meeting.Webinar sejalan dengan upaya pemerintah Kabupaten Kuningan yang tertuang dalam Visi Kabupaten Kuningan MAJU (Makmur, Agamis dan Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023.
Salah satu misi pemerintah kabupaten kuningan yaitu mewujudkan pembangunan kawasan perdesaan berbasis pertanian, wisata, budaya dan potenai lokal untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan ekomomi rakyat.
Dalam sambutannya, Ketua penyelenggara webinar, Fetty Asmaniati, SE MM mengucapkan terimakasih kepada bupati kuningan yang hadir dalam webinar.
Ia berharap agar SPT Trisakti dan Pemda Kuningan dapat bertemu dalam acara pengembangan desa yang ada di Kabupaten Kuningan, yaitu Desa Cipasung.
Diterangkan, pariwisata di Indonesia sangat luar biasa. Namun program doktoral pariwisata yang ada baru 3 yaitu di Udayana, UGM, dan STP Trisakti.
Saya harap kepada mahasiswa-mahasiswi untuk bisa menyelesaikan studinya tepat waktu dan bisa menghasilkan ilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Ada beberapa target untuk mewujudkan kuningan maju. Di bidang pariwisata, Bupati Kuningan menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kuningwn memiliki target untuk menciptakan 25 desa dari 321 desa menjadi desa wisata yang pinunjul.
Selain itu, dalam rangka mengangkat potensi lokal yang lainnya termasuk kearifan lokal, diantaranya nilai religi dan budaya, Kuningan memiliki target membangun 100 desa pinunjul.
Kegiatan pariwisata di Kuningan didasari berbasis alam. Hal tersebut menjadi modal dan kekuatan utama Kuningan.
“Kami mulai menggali potensi dengan memperhatikan beberapa indikator. Pertama, jika desa tersebut meiliki budaya yang masih terlestarikan, kita bimbing untuk selalu menggunakan bahasa daerah, yaitu sunda buhun. Lalu kita kembangkan berbagai jenis makanan, gali nilai kurturalnya, dan pertahankan bentuk bangunannya,” ujar bupati.
Dalam melakukan promosi wisata, Bupati Kuningan menyebutkan, pemerintah Kabupaten Kuningan telah membuat kelompok penggerak pariwisata dan kelompok sadar wisata.
Menururnya, salah satu hambatan desa wisata yaitu apabila masyarakat setempat belum bisa menerima keragaman dan perbedaan atas adanya kunjungan wisatawan.
“Di desa wisata, saat ini masyarakat bersemangat karena kita arahkan mereka untuk mengembangkan ekonominya melalui pembuatan souvenir, menjadikan rumah mereka sebagai homestay, membuka katering, memandu wisata, dan lain-lain” tambahnya.
Terakhir, Bupati menyampaikan, melalui kerja sama dengan STP Trisakitakti, pemerintah Kabupaten Kuningsn dibekali ilmu tentang kepariwisataan.
Menurutnya, melalui kerja sama ini, Kuningan berhasil menambah 6 desa wisata dari target 25 desa wisata. Salah satunya adalah Desa Cibuntu dengan home stay terbaik se-Asia Tenggara. (agus)