KUNINGAN (Mass) – Mencuatnya kabar turunnya rekomendasi DPP PDI Perjuangan kepada salah satu bakal calon bupati (Bacabup) dari elit PDIP, langsung dibantah Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos. Bahkan, munculnya isu itu dianggap sebagai hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan pendidikan politik yang tidak baik.
“Orang saja belum muncul masa sudah ada rekomendasi, aneh kan. Jelas itu pendidikan yang tidak baik untuk masyarakat, dan itu psyward (perang urat saraf, red) saja, bahasanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, kira-kira begitu lah. Saya gak tahu itu maksudnya apa, tapi mudah-mudahan maksudnya baik,” ucap Rana saat dimintai keterangan persnya di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (3/5).
Menurutnya, isu yang muncul tersebut dinilai tidak benar dan hanya membuat pusing rakyat. Diharapkan, bagi pihak-pihak tertentu agar memberikan pendidikan politik yang baik dan sehat kepada masyarakat.
“DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan itu baru mau melaksanakan Rakercab dan baru mau membuka pendaftaran tanggal 20 Mei, nanti diatur tenggang waktunya berapa hari. Ini berarti belum ada rekomendasi,” jelasnya.
Namun saat ini, pihaknya sudah mempersiapkan agenda penjaringan Bacabup/bacawabup oleh panitia penjaringan, seperti pembuatan formulir pendaftaran dan lainnya. Agenda penjaringan itu pun, nantinya akan disampaikan kepada seluruh struktur partai melalui Rakercab dengan mengundang para pengurus PAC.
“Persiapan kita akan diawali dengan Rapat Kerja Cabang Partai yang akan dilaksanakan sekitar tanggal 13 Mei, nanti kita tanyakan kepada panitia. Hari Jumat kita akan rapatnya di Bandung sekaligus Bimtek anggota dewan,” sebutnya.
Dalam pendaftaran Bacabup/Bacawabup itu pun kata Rana, nantinya boleh melalui DPC partai, DPD partai maupun DPP partai.
“Kalau orang lain sudah bisa menunjukan kemenangan lalu bisa memformulasikan kebijakan Pemerintah Daerah untuk kesejahteraan rakyat, kenapa harus bertarung di internal. Kalau misal ada identifikasi tidak mampu baru kita bicarakan,” pungkasnya. (andri)