KUNINGAN (MASS)- Kelanjutan konflik antara Bupati H Acep Purnama dengan wakilnya HM Ridho Suganda paling ditunggu-tunggu oleh warga Kuningan.
Ibarat sinetron Ikatan Cinta yang tengah booming, warga ingin mengetahui setiap episodenya.
Pada saat acara vaksin massal di Gor Ewangga Selasa (16/3/20201), anak bungsu dari mantan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda dan Hj Utje Ch Suganda (alm) itu mengaku alasan mengembalikan kendaran dinas untuk mengurangi beban pemerintah.
“Saya ingin mengurangi beban pemerintah. Saya pakai mobil dinas dan rumah dinas tentu harus beli bensin dan bayar listrik,” jelas Edo kepada wartawan.
Ia juga berharap dengan sikap itu beban bupati lebih ringan. Karena selama ini sudah banyak beban bupati.
“Saya enggak mau juga menjadi beban karena kasihanlah pak bupatinya sudah banyak beban. Lumayan kan 1 tahun beban ke pemerintah berkurang,” tandasnya.
Meski kendaran dan rumdin untuk mendukung kinerja, tapi Edo tidak setuju kalau bekerja dan juga pengabdian indikatornya diukur dari dua hal itu.
“Kita juga awal mulanya nggak punya mobil dinas kok. Jadi buat saya mau pakai mobil dinas atu tidak sama saja. Yang penting fungsi dari tugas yang diberikan oleh negara tetap kita bisa laksanakan,” ujarnya lagi.
Wabup menegaskan apa yang dilakukan itu bukan untuk pencitraan. Apalagi juga untuk bisa dikasihani oleh masyarakat ataupun siapapun juga.
“Ini bukan langkah pemberitaan untuk dilihat terdzolimi atau bukan,” sebutnya.
Mengenai rumah dinas yang belum ditinggalkan, Edo menjelaskan karena butuh waktu untuk beres-beres karena ia sudah berkeluarga, berbeda dengan bujangan.
“Meski mobil dan rumdin alat penunjang wabup, tapi itu juga bahasanya kalau diperlukan. Nanti kalau saya butuh mobil besar mungkin saya pakai lagi mobil dinas itu. Sekarang di simpan biar KM tidak tinggi ,” ujarnya.(agus)