Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Business

Cerita Bisnis 'Tongkrongan' Bertahan di tengah Wabah

KUNINGAN (MASS) – Setiap usaha memiliki nilai jual yang berbeda. Begitupun dengan usaha makanan dan minuman.

Selain mengedepankan kualitas rasa, banyak juga bisnis yang kualitas pelayanan, bahkan ada juga yang menjual sisi lainnya, seperti tempat yang asyik.

Begitu juga dengan bisnis kopi yang belakangan mulai menjamur di Kuningan. Biasanya, tempat kopi sangat identik dengan tempat nongkrong bareng.

Pertanyaanya, disaat nongkrong dan berkumpul menjadi larangan saat wabah, bagaimana para pelaku bisnis kopi bisa mempertahankan usahanya ?

Advertisement. Scroll to continue reading.

Yogi, owner sirgiobarbercoffe bercerita tentang kedainya yang tetap buka di masa pandemi. Tentu saja, dirinya tetap membuka usaha dengan menjaga protokol kesehatan.

Dirinya mengaku terus buka demi menjaga roda ekonomi terus berputar, apalagi dirinya memperkerjakan orang lain yang juga bergantung pada usahanya tersebut.

“Yang penting survive a kaya bunglon, nyesuaiin sama jualan apa yang lagi orang butuh,” ujarnya pada kuninganmass.com Kamis (28/5/2020) malam.

Dirinya menyebut, jika hanya mengandelkam kopi seperti biasanya akan sangat repot. Untuk itu, selain merubah pelayanannya jadi take away, diterangkannya saat ini penyajian juga beralih ke botol serta beberapa penyesuaian soal es batu agar lebih higenis.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Praktis gak pake es batu juga, soalnya es batu nya gak tau kalo dikedai pake cristal atau balokan. Kalo balokan kan kadang orang suka liat geletak di pinggir jalan,” terangnya.

Yogi menyebut kedainya bahkan menggunakan es yang sudah dikemas agar pelanggan semakin yakin aman dan higenis. Tentu saja dengan terus melqkukan chec suhu badan pada pegawai dan driver.

Diakuinya, biaya produksi karena menggunakan botol tentu naik. Keuntungan juga sangat tipis. Meski begitu dirinya terus survive.

“Barber kita di close dulu a, biar steril dulu lah. Bahkan meski sekarang ada wacana new normal pun, kita belum bisa jamin pelayanan akan kembali seperti dulu, takutnya kan gimana. Waspada dulu,” terangnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pengelola kedai lainnya, Anto mengutarakan hal serupa. Selain dengan pelayanan take away, Jahdem Coffe, kedai yang dikelolanya terus membuat inovasi menu, juga promo buy 2 free 1, semua itu dipakukan untuk terus menarik konsumen.

“Meski ada pandemic ini, tidak berarti patah semangat,” sebutnya.

Jahdem Coffee, diakuinya tetap buka meskipun jam kerjanya menurun. Anto juga menyebut, hampur semua usaha sejenis mengalami hal yang sama, penurunan omset usaha.

“Tidak ada keterbatasan sebenernya, hanya menjaga dan menghargai aturan pemerintah, karna bagaimanapun usaha-usaha ini tetap dibawah aturan yang sudah ditetapkan,” ujarnya. (eki)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Business

KUNINGAN (MASS) – Presiden terpilih Prabowo Subianto berambisi untuk merealisasikan janji kampanyenya saat Pilpres 2024 untuk memberikan makan bergizi gratis bagi anak sekolah, balita,...

Business

KUNINGAN (MASS) – Pasca pandemi covid-19, pemerintah harusnya menggenjot pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang harus disupportnya adalah para pelaku UMKM agar biasa mandiri. Namun...

Business

KUNINGAN (MASS) – Para pelanggan Cahaya Indo Steel (toko baja dan besi), pada hari ini, Jumat (6/1/2023) nampak lebih sumringah dari biasanya. Pasalnya, tidak...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Hanya dari jualan daster, omzet yang didapat Nia Ambar Sari dalam satu bulan bisa mancapai 6 Milyar rupiah lebih. Memang mengejutkan,...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Komunikasi dalam suatu organisasi adalah sama pentingnya dengan darah kehidupan. Dengan adanya komunikasi segala sesuatunya pasti akan berjalan dengan baik. Komunikasi...

Business

KUNINGAN (MASS) – Setiap usaha memiliki nilai jual yang berbeda. Begitupun dengan usaha makanan dan minuman. Selain mengedepankan kualitas rasa, banyak juga bisnis yang...

Advertisement