KUNINGAN (MASS) – Meskipun bukan pengurus Yayasan Husnul Khotimah, Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Kuningan KH Aman Syamsul Falah merasa tersinggung atas pernyataan Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE.
“Dalam berstatement itu harus hati-hati. Ini mengatakan limbah. Karena nanti akan multi interpretasi. Bahaya. Saya menyayangkan, tersinggung atas ucapan tersebut,” ujarnya, Minggu (4/10/2020).
Pesantren itu menurutnya sebuah lembaga yang mencetak kader ulama, ustad, pribadi muslim yang muttaqin dan memberikan kontribusi besar terhadap negara. Selain itu ponpes benteng terakhir kekuatan negara.
“Sesama orang beriman, muslim kan satu tubuh. Saling mencintai,” ungkap Aman dalam menjelaskan alasan ketersinggungan.
Pihaknya meminta agar Nuzul Rachdy segera meminta maaf kepada Husnul dan juga dunia pesantren. Menurutnya, lembaga dewan akan tercoreng lantaran Zul merupakan pejabat publik.
“Jumlah santri di Kuningan itu mencapai 10 ribu. Bagaimana kalau semuanya tersinggung,” tandas pimpinan Ponpes Miftahul Dalah Cilowa Kramatmulya itu.
Aman menegaskan, limbah itu kotoran. Terlebih ditambah kalimat limbah segalanya. Menurutnya itu sebuah kesalahan yang membuat seorang Nuzul Rachdy harus meminta maaf. (deden)