KUNINGAN (MASS) – Sekretaris DPC PDIP Kuningan Nuzul Rachdy angkat bicara saat ditanyai perihal bertemunya Wabup M Ridho Suganda, yang saat ini kader partai moncong putih dengan Gerinda dan PKB di Saung Ema, Cigugur.
Zul, sapaan akrabnya, menyebut Edo atau Ridho tidak sengaja bertemu kedua partai tersebut.
“Tidak ada yang perlu dikomentarin. Edo kan ngakunya begitu, tidak sengaja bertemu. Jadi sah-sah saja, gak ada masalah,” ujarnya pada kuninganmass.com Selasa (22/9/2020).
Saat ditanyai perihal kapasistas Edo bertemu Gerinda dan PKB, dirinya tidak menjawab secara pasti. Zul hanya bilang bisa sebagai wabup, sebagai kader partai, ataupun sebagai konsumen biasa.
Selain itu, Zul, saat disinggung perihal adanya ‘rapat’ pengurus DPC PDIP setelah Edo bertemu Gerinda dan PKB, membantahnya sebagai rapat.
“Itu mah bukan rapat, hanya ngobrol-ngobrol pengurus aja, spontan,” imbuhnya.
Meski tidak diakui sebagai rapat, Zul membenarkan nama-nama pengurus lainnya pun hadir, seperti Rana Suparman, Apang Sujaman maupun Dede Sembada.
“Edo makan aja gak kasih tahu saya,” jawabnya saat ditanya kenapa tak mengajak Ridho dalam pertemuan di Hotel Purnama tersebut.
Dengan berkelakar, Zul menceritakan kronologis pertemuan mendadak itu pun ‘tidak sengaja’, sama saja dengan ‘tidak sengaja’ nya Edo bertemu dengan Gerinda dan PKB di Saung Ema.
Perihal apa yang dibahas dalam pertemuan, Zul tak menyangkal bahwa ada pembicaraan perihal AKD.
“Namanya juga peristiwa politik. Tapi ya itu hanya di obrolan biasa saja,” jelasnya.
Saat ditanya apakah Edo bertemu Gerinda dan PKB termasuk peristiwa politik juga, dirinya menjawab tidak tahu isi obrolan bertemunya mereka. Jadi tidak bisa menyimpulkan.
“Itu kan opini saja,” tukasnya menjawab adanya opini, bahwa pertemua Edo dan Gerinda-PKB merupakan simbol perlawanan anak bungsu Aang Hamid Suganda, pada partai merah tersebut. (eki/deden)