KUNINGAN (MASS)- Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan bansos di 27 kota/kabuaten yag ada di Provinsi Jabar, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPRD Jabar melakukan pengecekan dan monitoring.
Rombongan melakukan monitoring dari tanggal 8-16 Mei 2020. Mereka adalah romobong dari Komisi I yakni Yosa Octora Santono (Fraksi Partai Demokrat), Sri Budihardjo Hermawan (Fraksi Demokrat), Abdul Rozaq Muslim (Fraksi Partai Golkar), dan M Nasir (Fraksi Partai PKB.
Komisi I melakukan monitoring di Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon. Pada saat pengecekan di Kantor Pos Kuningan Komisi 1 DPRD Jabar menemukan data yang disampaikan Kepala Kantor Pos Kabupaten Kuningan, Alif Dermawan bahwa baru 10.743 RTS dari 15.695 RTS yang baru disalurkan.
Terkait hal itu, Yosa beserta rombongan sangat mengapresiasi penyaluran bansos. Selain itu juga pituin Kuningan itu mengkritisi pengadaan telur yang rentan busuk dan pecah sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Bukan hanya ke kantor pos, pengecekan juga dilakukan di Desa Pagundan Kecamatan Lebakwangi. Rombongan menemukan daftar penerima bantuan provinsi yang tidak sesuai.
Salah satunya adalah data yang ganda. Kemudian yang telah meninggal pun terdaftar sebagai penerima manfaat.
Beres monitoring ke Kuningna, rombongan melanjutkan pengecekan bansos di Bulog Cirebon. Di tempat tersebut menemukan telor busuk karena sudah lama tersimpan dan juga ada penolakan.
Apa yang ditemukan ini sesuai dengan pernyataan Asosiasi Pedagang Pasar setempat. Di PT Pos Indonesia Kota Cirebon, tim ini juga menemukan beberapa telur yang pecah, busuk dan ada juga yang menolak menerima bansos provinsi.
Usai dari dua tempat, rombongan melanjutkan monitoring ke Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Kadis Edy Sugiarto menyambut romobongan yang akan melakukan monitoring.
Kadis menyayangkan Pemprov menganggap Kota Cirebon berstatus zona hijau. Padahal fakta di lapangan justru zona merah.
Diterangkan, Kota Cirebon menerapkan Karantina Wilayah RT, RW, bantuan Pemkot ke RW sebesar Rp500 ribu uang tunai ditambah pulsa Rp100 ribu. Sedangkan untuk RT sebesar Rp250 ribu tunai ditambah pulsa Rp50 ribu.
Bukan hanya menerangkan bantuna, kadis juga curhat jumlah pengunjung rumah sakit mengalami penuurn pasien.
Sementara untk Puskesmas melonjak tajam. Hal ini merupakan kekhawatiran penularan virus.
Rombongan juga memonitoring pula ke Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon dan Desa TUK Kabupaten Cirebon.
“Apa yang kami lakukan ini untuk nanti disampaikan dalam Rapat Paripurna. Tentu untuk bahan evaluasi Pemprov Jawa Barat agar lebih maksimal kembali dalam penyaluran bansos dan juga hal lainya,” timpal Yosa. (agus)
