KUNINGAN (Mass) – Disaat sejumlah tokoh politik sudah mulai mempromosikan diri maju di Pilbup, Ketua DPC PDI Perjuangan Rana Suparman SSos terkesan belum berani memunculkan diri. Namun, sejumlah kalangan meyakini bahwa Rana akan muncul pada saat penjaringan calon bupati/wakil bupati di internal partainya.
“Kita tidak bisa mengabaikan keberadaan seorang Rana yang notabene sebagai nahkoda PDIP di Kabupaten Kuningan. Artinya, saya yakin pada waktunya nanti seorang Rana ini muncul, katakanlah ikut berkompetisi di internal partai dulu,” kata pengamat politik Sujarwo BA saat diwawancarai kuninganmass.com, Minggu (26/3).
Sebab menurutnya, Rana sebagai seorang pimpinan partai sekaligus pimpinan di DPRD dinilai tidak etis, jika jauh-jauh hari sudah mempromosikan diri akan maju di Pilbup.
“Saya yakin, pada waktunya nanti pada saat penjaringan pasti akan muncul, nama Rana akan muncul dan ikut bersaing di internal. Saya juga yakin kans seorang Rana untuk dimunculkan sebagai calon di PDIP tidak kecil, dan kans yang dimiliki Rana akan sama dengan kans yang dimiliki seorang Acep (Bupati, red) maupun Edo (Putra mantan bupati, red),” ungkapnya.
Mengomentari soal rekomendasi di PDIP, Ewo sapaan akrab Sujarwo BA menilai, PDIP enggan untuk kehilangan posisi saat ini. Artinya, PDIP akan tetap mempertahankan satu paket sebagai calon bupati dan wakil bupati.
“Jadi posisi bupati dan wabup itu akan diupayakan untuk tetap ditempati kader PDIP. Tidak mustahil, entah itu Acep-Rana atau misalnya Acep-Edo, atau Rana-Edo itu bisa saja terjadi, kalau Adem (Acep-Dede Sembada) saya belum melihat ada ambisi politik dari seorang Dede Sembada saat ini, itu belum terlihat,” katanya.
Namun baginya, hal itu dinilai bagus untuk stabilitas politik di Kuningan. Sebab, jika Dede Sembada juga ikut sibuk memasarkan dirinya maju di Pilbup, dikhawatirkan terjadi kekosongan jabatan yang sangat serius di pemerintahan Kabupaten Kuningan.
“Kalau misalkan Pak Acep sibuk memasarkan diri, begitupun Dede sembada sibuk memasarkan dirinya, seorang Rana sibuk juga, bahaya ini nanti kosong semua, sementara Sekda juga pensiun dikala sedang sibuk-sibuknya kerja politik di Kuningan, itu 1 Maret 2018. Seandainya seorang Dede Sembada tidak mencalonkan diri, maka akan menjadi seorang yang katakanlah orang yang berjasa untuk melanjutkan kepemimpinan Kuningan dalam suasana Pilbup nanti, artinya kendali pemerintahan ada di Dede Sembada sebagai Plt bupati,” pungkasnya. (andri)