KUNINGAN (MASS) – Setiap orang pasti pernah mendengar istilah sepakbola “tarkam” atau “antar kampung”. Dalam setiap pertandingan tidak ada bayaran yang pasti tapi atas dasar sukarela dan mencari teman sepergaulan.
Selepas ditetapkannya masa PSBB di Kabupaten Kuningan selesai, dan masyarakat kembali beralih pada kegiatan “New Normal” terlebih masyarakat bisa hidup produktif, aman dan nyaman yang terpenting dalam hal ini semua elemen masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Akhir-akhir Minggu ini di Desa Darma memang sedang ramai dengan kegiatan halnya pertandingan persahabatan antar dusun yang diselenggarakan di lapang sepakbola Desa Darma, kegiatan ini sorak disemangati oleh masyarakat Desa Darma karena bagian daripada hiburan yang tersaji dari adanya inisiatif pemuda-pemuda yang fanatik terhadap sepakbola.
Bahkan di tengah pandemi corona atau covid-19 tak menyurutkan warga untuk menonton sepak bola pertandingan persahabatan di Lapangan Sepakbola Desa Darma, Kecamatan Darma, Kab. Kuningan Kamis kemarin.
Antusias ratusan warga memadati lapangan sepakbola Desa Darma tersebut untuk menyaksikan pertandingan persahabatan Persigul Gunung Luhur VS Cilamba FC yang digelar pada pukul 16.00 WIB sore hari Kamis kemarin itu memasuki kick off babak pertama dimulai, jual beli serangan saling tercipta antar dua team tersebut sehingga terciptalah goal yang terlebih dahulu dimenit ke 25 dilesahkan oleh Hepriyana pemain Persigul, sehingga merubah skor sementara berkedudukan 1-0 namun tak lama kemudian pada menit ke 36 pemain Cilamba FC bernama Yaya membalas goal, sepakan kaki kanannya menjaring digawang Ade Kurniawan sehingga skor 1-1 sampai peluit babak pertama selesai tidak ada lagi goal yang tercipta.
Memasuki babak kedua, serangan demi serangan diciptakan oleh para pemain Persigul, akan tetapi pertahanan para pemain Cilamba FC sangat kuat dan kondisi fisik yang terjaga membuat skema dari permainan team tetap berjalan dengan seru. Sampai saatnya waktu babak kedua selesai tidak ada perubahan skor tercipta.
Pertandingan seru dipertontonkan oleh kedua team membuat masyarakat yang memadati lapangan Desa Darma merasa sangat terhibur, dengan adanya pertandingan persahabatan itu adapun untuk kedepannya Desa Darma merencanakan adanya Liga Darma yang diselenggarakan oleh team-team yang akan diikuti dari peserta setiap dusun seperti Kompas Darma, Wanacala FC, Pakuwon, Wanasaba FC, dll.
Sepintas dalam benak pikiran saya bahwa sadarkah kita bahwa Tarkam jika dikelola dengan baik bisa menjadi wadah untuk membina pemain-pemain muda yang memiliki bakat alam namun tidak punya uang untuk bergabung dalam sebuah SSB.
Andai saja para club peserta tarkam itu bisa di atur sedemikian rupa hingga bisa menjadi skala nasional maka bukan tidak mungkin kita bisa menemukan 11 pemain hebat di negeri yang maha luas ini. Bukankah bisa juara kampung di pertemukan ditingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.
Jadinya club peserta Tarkam punya tujuan bukan sekedar bermain untuk 17 Agustusan. Agar lebih meriah kita juga bisa membuat turnamen yang mendatangkan bintang lapangan pemain profesional yang bisa membuat simpati pencari bakat ke pelosok. Ingat bahwa masih banyak anak-anak negeri ini yang tinggal di kampung-kampung yang suka bermain bola namun tidak bisa bergabung dengan SSB di kota.
Harapan saya semoga perkembangan serta semangat dalam upaya pengelolaan maupun kegiatan yang positif halnya pertandingan sepakbola yang ada di Desa Darma ini bisa terjalin ke arah yang lebih profesional, fair play dan sportivitas yang tinggi.
Penulis: Fiki Priyatna
(Mengeja & Menulis Sepak Bola)