KUNINGAN (MASS) – Berkumpulnya para pejabat ditengah PSBB dalam merayakan ulang tahun Bupati Kuningan H Acep Purnama, Selasa (2/6/2020), menuai reaksi dari para wakil rakyat. Ada yang menyesalkan lantaran tidak diundang, ada pula yang membahas soal teladan bupati untuk rakyatnya.
Zulkarnaen misalnya, anggota dewan yang kini menjabat ketua komisi 2 tersebut mulanya memasang raut muka marah. “Gak bener kalau begini,” geramnya.
Tapi kemudian politisi PBB ini menutupnya dengan guyon. “Kok saya gak diundang?,” kata Zul sambil merubah wajah sangarnya jadi tersenyum lebar.
Sama dengan Zul, salah seorang politisi Gerindra, Sri Laelasari pun mengeluarkan pernyataan yang singkat.
“Kalau sebagai pemimpin memberi contoh seperti itu, wajar kalau masyarakat meneladani,” ujarnya sembari bergegas menuju ruang fraksinya.
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy yang sempat dipintai tanggapan, awalnya meminta agar pejabat pemerintah tahu diri. Sebab aturan pembatasan sosial lewat kebijakan PSBB masih diberlakukan.
“Gak boleh (ngumpul, red),” tandas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ketika diberitahu acara ulang tahun bupati, Zul menanyakan jumlah orang yang hadir.
“Berapa orang (yang hadir, red) di sana? Sepanjang itu bisa menjaga jarak, itu jangan terlalu didramatisir lah. Yang penting tidak dalam jumlah yang banyak,” kelitnya.
Saat bicara “ngumpul”, Zul tidak menampik wawancara dia dengan para wartawan pun tergolong berkumpul. Tak heran jika dirinya tidak menyalahkan “perkumpulan” sepanjang menaati protokol kesehatan.
“Yang jelas dalam situasi PSBB ini semua pihak harus taat aturan. Termasuk wartawan, jaga jarak kalau doorstop tuh, dan pakai masker,” imbau Zul yang suaranya cukup jelas lantaran maskernya dibuka sementara. (deden/eki)