KRAMATMULYA (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama mengaku, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Kuningan sudah berlangsung selama 9 Hari dan berjalan dengan lancar.
Namun pihaknya terkejut karena ditempat lain di Jabar telah ada penurunan kasus. Tapi di Kuningaan justru ada penambahan yang signifikan khususnya di Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya
“Pemkab Kuningan terus berupaya untuk terus meminimalisir penyebaran kasus covid-19 dengan melakukan berbagai langkah strategis,” jelasnya disela-sela melakukan monitoring PSBB ke wilayah Pasar Krucuk Kecamatan Kramatmulya, Kamis (14/05/2020).
Bupati didampingi oleh Forkopimda, Kadinkes Hj Susi Lusiyanti, Kadinsos Dudi Budiana. Lalu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludidn, Camat Kramatmulya Guruh Zulkaarnaen dan Muspika Kecamatan Kramatmulya.
Diterangkan, peningkagtan kasus ini agar menjadi perhatian semua pihak, mengingat kasus penularan covid yang terjadi di Desa Cikaso sudah menjangkit sebanyak 11 orang. Positif swab 2 orang dengan keakuratan 90% dan yang sembilannya positif rapid.
“Dan kini pemerintah akan berupaya untuk kembali mengimbau agar yang bersangkutan mau untuk diberikan perawatan di RS yang sudah disediakan,” jelasnya.
Apabila yang bersangkutan yang sudah terjangkit tidak mau dirawat, maka harus melakukan isolasi diri atau karantina mandiri dengan disiplin agar tidak rumah selama 14 hari dan akan dibantu oleh petugas medis.
Pada kesepata itu, Bupati Acep kembali menegaskan untuk jam operasional Pasar Krucuk Kramatmulya tetap dari jam 24.00 -12.00 siang. Hal ini karena masih banyak yang belum mentaati.
“Tidak boleh ada kerumunan, social distancing dan protokol kesehatan covid harus diterapka,” ucap Bupati.
Untuk Desa Cikaso yang saat ini sudah merupakan zona rawan/merah Pemkab akan melakukan pengetatan wilayah bagi yang akan melintas di wilayah tersebut.
Selain memberikan sosialisasi, Bupati juga memberikan bantuan masker diwilayah pasar Krucuk dan di Desa Cikaso masing-masing sebanyak 200 pcs.(agus)