Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Nak… Yuk Belajar Ngaji!

KUNINGAN (MASS) – Sebuah kalimat imperative yang mengandung penuh makna dan mengingatkanku pada sosok orang tua renta yaitu “ibu”. Itu dulu ketika usiaku genap 9 tahun, yaitu: “Nak…yuk belajar ngaji”. Sebetulnya kata-kata biasa saja layaknya orang tua kepada anaknya yang sudah lazim bahkan tidak ada apa-apanya dulu ketika masih kecil.

Inilah bentuk ungkapan cinta yang harus sering di sampaikan oleh orang tua kepada anaknya, meskipun tidak mudah banyak haling rintang dan gangguan terlebih kepada anak-anak zaman sekarang sudah mengenal gudget, internet, tv dan teknologi lainnya. Sekarang jarang bahkan mungkin tak pernah ku dengar lagi orang tua mengatakan kata itu kepada anaknya. Apalagi di zaman teknologi saat ini, ada yang mengatakan zamannya resolusi 4.0. orang tua sibuk dengan pekerjaanya sementara anak terlantar tanpa kasih sayang bahkan cinta dan tanda tawa.

Walaupun penulis meyakini masih banyak orang tua yang mengingatkan anaknya untuk mengaji, tetapi itu hanya sekedar mengingatkan tidak memberikan contoh keteladanan bagi anaknya, bahkan terkadang sebagian orang tua menyuruh mengaji akan tetapi dianya malah beralih kepada social media. Itulah zaman milenial tanpa mengenal usia semuanya terlena dengan kemoderenan zaman.

Tulisan ini masih ada kaitannya dengan tulisan sebelumnya yaitu “sukses bersama ridho orang tua”, penulis mengangkat tema tentang ini di karenakan masih banyak anak-anak zaman saat ini yang enggan untuk mau mengaji. Mereka lebih senang nongkrong, main gudget, keluyuran dan aktifitas lainnya yang di rasa kurang ada manfaatnya untuk masa depan terlebih di waktu-waktu berkualitas misalanya setelah magrib. Ketika zaman para sahabat atau para ulama dulu, mereka lebih memilih aktifitas di waktu tersebut menghabiskan di masjid dengan aktifitas mengaji, dzikir, mengkaji dan berdiskusi untuk kemaslahatan ummat sehingga jelas dan terasa kebermanfaatan serta keberkahan dalam hidupnya. Penulis tidak ada maksud untuk menghina dan merendahkan yang tertulis di atas hanya saja sebagai anak calon penerus perjuangan orang tuanya mestinya mampu menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Arti ngaji menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, berasal dari kata kaji yang berarti pelajaran (agama dan lainnya). Teringat dengan ungkapan indah dari Imam Malik rahimahullah kepada salah seorang pemuda تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم yang artinya “ Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu”. Pesan sangat pendek tapi penuh dengan makna yang mesti kita fahami dan jadi pegangan adalah pelajari adab dulu sebelum ilmu sehingga benar-benar dirasakan karakteristisk seorang pelajar, seorang santri, mahasiswa atau pun para penuntut ilmu lainnya. Pelajaraan dan pembiasaan adab ini berawal dari pengajaran di rumah, maka mulailah saat ini untuk bisa mengabdikan diri serta mengamalkan ilmu dengan memuliakan orang tua, membahagiakan orang tua dan ramah kepada orang tua baik ketika berada dihadapannya maupun ketika berada di belakangnya.

Mengaji memang memiliki arti yang sangat luas. Bisa mengaji al-qur’an, kitab, khazanah keilmuan dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi di sini penulis akan lebih memfokuskan bahasan mengaji ini dengan mengaji al-qur’an. Masih banyak orang-orang muslim yang masih buta huruf al-qur’an, masih banyak pemuda yang dalam kesehariannya tidak baca al-qur’an, masih banyak kalangan muslim yang tidak tersentuh hatinya dengan al-qur’an.

Semoga dengan adanya program tayangan hafidz Indonesia di salah satu tv swasta bisa membukakan hati kita untuk bisa membaca, mengaji, menghafalkan dan mengamalkan serta menyampaikannya dengan kemampuan kita masing-masing.

Terlebih saat ini kita berada di bulan yang agung, bulan mulia yaitu bulan ramadhan yang semua amal baik kita dilipat gandakan dan setiap bacaan huruf dari al-qur’an di lipat gandakan. Maka inilah kesempatan kita untuk memperbaiki kembali management waktu dengan mengembalikan kejayaan Islam bersama al-qur’an. Jangan malu dan sungkan bagi yang belum bisa mengaji untuk terus belajar karena nabi agung Muhammad Saw telah menyampaiakannya bagi mereka yang masih terbata-bata ada 2 pahala/kebaikan, mari tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Imam syekh Az-Zarnuji dalam karyanya yang fenomenal yaitu kitab Ta’limul Muta’alim menyampaikan, sesungguhnya orang yang mengajarimu (satu) huruf yang kamu butuhkan dalam urusan agama, sejatinya ia adalah bapakmu dalam agama. Bagian lahan pahala buat kita sebagai muslim untuk menambah dan mengasah diri kita dengan banyak belajar serta menjadikan mereka sebagai abi, guru, murobby, coach dan lain-lainnya. Termasuk bagian pengajaran juga yang fundamental di seluruh tatanan keluarga muslim terutama seorang ayah sebagai kepala keluarga untuk bisa membimbing, mengajarkan serta mendampinginya belajar mengaji terutama al-quran. Yakinlah bahwasannya al-qur’anlah yang menjadikan diri kita tenang, bahagia bahkan yang menyelematkan kita di akhirat kelak insya Allah juga al-qur’an pula yang akan memberikan kado terindah sepasang mahkota untuk kedua orang tuanya kelak. Nak…yuk belajar ngaji!

Memasuki bulan ramadhan dalam kondisi wabah covid 19 ini menjadi sebuah kesempatan besar untuk mengaji, mengkaji serta menghafalkan ayat- ayat al-qur’an. Tidak banyak aktivitas di luar sehingga kita semua di tuntut untuk terus berada di rumah. Mari jadikan rumah-rumah kita berkah dengan al-qur’an. Bagi yang sudah hafal kesempatan untuk bisa memurojaah atau mengulang-ngulang supaya hafalannya kuat, bagi yang sama sekali belum menghafal juga kesempatan saat ini karena kita tidak tahu kapan batas usia kita berakhir.

Demikian kami sampaikan semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa memotivasi diri penulis juga pembaca untuk sama-sama belajar mengaji al-qur’an karena yakin selain membawa keberkahan bagi yang membacanya juga menjadi bagian persembahan kado terbaik buat orang yang kita sayangi yaitu orang tua kita.

Daftar Pustaka
KBBI online : https://kbbi.web.id/kaji
Imam Syekh Az-Zarnuji. 2019. Takim Mutalim Pentingnya Adab Sebelum Ilmu. Solo: Aqwam Jembatan Ilmu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Oleh : Devi Imron Rosyadi, S.pd.I

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Religious

KUNINGAN (MASS) – Gadget, jadi alat yang paling sering digunakan. Bukan hanya untuk orang dewasa, anak-anak sejak dini pun, sudah sangat akrab dengan gadget....

Education

KARANGKANCANA (MASS) – Anak-anak Desa Margacina Kecamatan Karangkancana, nampak apet dan antusias kedatangan para mahasiswa Unisa yang tengah KKN disana sejak awal Agustus ini....

Religious

KUNINGAN (MASS) – Kelompok jamaah ibu-ibu di Dusun Pugag Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe, kini bisa belajar mengaji dengan lebih nyaman. Ya, setelah dua tahun...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Salah satu perintah dan wasiat baginda rosulullah Muhammad Saw kepada ummatnya adalah perihal shalat. Shalat merupakan sarana komunikasi hamba dengan rabbNya, shalat...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Musibah pandemi covid 19 telah menjadi musibah global yang melanda di berbagai dunia, termasuk melanda negeri kita Indonesia. Sudah lebih dari...

Advertisement