KUNINGAN (MASS) – Selesainya proses pemantauan terhadap ODP (Orang Dalam Pemantauan) hingga mencapai 1000 orang lebih, dijelaskan cara kerjanya oleh Kepala Dinkes, dr Susi Lusiyanti. Pemantauan tersebut dilakukan puskesmas masing-masing yang menjadi wilayah kerja ODP.
“Pemantauan oleh Puskesmas masing-masing yang menjadi wilayah kerja ODP. Pasien dilakukan home visit oleh petugas kesehatan/Bidan Desa, dibantu oleh perangkat Desa/RT/RW. Dipantau tidak setiap hari, kalo gejala memburuk didatangi petugas,” jelas Susi, Jumat (17/4/2020) malam.
Ia melanjutkan, tidak semua ODP di rapid tes (tes cepat). Hanya beberapa orang yang mengarah ke PDP (Pasien Dalam Pengawasan) saja. Pemantauan dianggap selesai apabila gejala membaik pada hari ke 14. Namun apabila menetap atau memburuk maka harus dievaluasi ulang atau dirujuk.
“OTG (Orang Tanpa Gejala) sama saja prosesnya dengan ODP atau PDP ringan,” imbuh Susi.
Dari sekian banyak kasus Covid-19, pasien yang di swab hanya sebanyak 49 orang yang semuanya PDP. Rinciannya, 40 ke Labkesda Bandung dan selebihnya ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit). Semuanya PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Dalam menjalankan tugasnya itu, terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi. “Swabnya harus diantar ke Bandung. Dan hasilnya lama. Seminggu belum tentu ada jawaban,” sebut Susi.
Kendala lain, pemantauan sulit, terkadang pasien berpindah tempat. Disamping itu, petugas kurang konsisten dan ODP terlalu banyak dalam satu wilayah.
“Petugas kurang konsisten artinya ada yang terencana melakukan pemantauan, ada yang kalau dilapori ada gejala, baru diperiksa karena terlalu banyak yang harus dipantau,” jabarnya.
Apakah Puskesmas Kurang “Peluru”?
Masih berkaitan dengan kendala penanganan, kuninganmass.com mendapatkan informasi jika puskesmas kurang “peluru” ditengah peperangan. Jumlah APD (Alat Pelindung Diri) pun terbatas. Tak heran jika beberapa puskesmas di Kabupaten Kuningan membuka donasi.
Saat ditanyakan kendala APD, Alkes dan kebutuhan anggaran puskesmas, Susi memberikan jawaban singkat. “Inshaallah masih terkendali,” ucapnya.
Kalaupun ada puskesmas yang membuka donasi, ia menjawab tidak apa-apa. “Ya gak apa-apa, berbagi solusi dan pahala. Kan semua juga buka donasi,” kelitnya.
Sementara itu, portal berita ini pun mendapat informasi jika dana untuk penanganan Covid-19 di Kuningan mencapai 34 miliar rupiah. Beberapa item alokasinya untuk alat kesehatan hingga sembako untuk masyarakat terdampak.
Namun berkaitan dengan nominal dana tersebut, belum ada pejabat yang mau memberikan keterangan. Agus Mauludin selaku jubir tim mengaku tidak berwenang untuk menyampaikan penjelasan tersebut. (deden)
Data Covid-19 Kab. Kuningan update Sabtu tgl 18-4-2020
DALAM PENGAWASAN:
- Total : 67 org
- Selesai : 33 org
- Msh pengawasan : 34
org
- Rapid Positif : 2 org
- Meninggal rapid positif : 2 org
- Laki-Laki : 42 org
- Perempuan : 25 org
- WNI : 67 org
- WNA : 0 org
- Usia :
0-11 bln : 8 org
1- 5 thn : 5 org
6-19 : 2 org
20-29 : 17 org
30-39 : 11 org
40-49 : 9 org
50-59 : 8 org
60-69 : 5 org
70-79 : 1 org
>80 : 1 org
KASUS KONFIRMASI :
- Total : 3 org
- Masih pengawasan : 3 org
- Laki-Laki : 3 org
- Perempuan : 0 org
- WNI : 3 org
- WNA : 0 org
- Usia :
< 5 thn :
6-19 :
20-29 : 1 org
30-39 :
40-49 : 2 org
50-59 :
60-69 :
70-79 :
> 80 :
DALAM PEMANTAUAN:
- Total : 1288 org
- Selesai : 1186 org
- Msh pemantauan: 102 org
- Rapid positif : 1 org
- Laki-Laki : 879 org
- Perempuan : 409 org
- WNI : 1287 org
WNA : 1 org
- Usia :
0-11bln : 6 org
1-4 yg : 63 org
5 thn : 8 org
6-19 : 162 org
20-29 : 362 org
30-39 : 258 org
40-49 : 204 org
50-59 : 137 org
60-69 : 62 org
70-79 : 18 org
>80 : 8 org
ORANG TANPA GEJALA (OTG)
1.Total : 113 orang
- Selesai pengawasan : 96 orng
- Dalam pengawasan : 17 orng
- WNI : 113 orang
- Usia
0 – 11 bln :
1 – 4 th. : 1
5 th. : 1
6 – 19 th. : 4 org
20 – 29 th : 29 org
30 – 39 th : 39 org
40 – 49 th : 27 org
50 – 59 th : 9 org
60 – 69 th : 3 org
70 – 79 th :
> 80 th. :