KUNINGAN (MASS) – Longsoran material yang terjadi di Pasir Lowa Citapen Kabupaten Ciamis sangat besar yakni panjang 500 meter dan tinggi 15 meter itu menutupi sungai Cijolang. Akibatnya ada 20 rumah terendam.
Yang membuat warga bersyukur adalah pada Kamis malam tidak turun hujan lebat. Andai hujan lebat maka akan terjadi air bah yang sangat besar.
Kepala Dusun Walahar Riandi menyebut longsor yang terjadi dari bukitan pasir lowa Ciamis tersebut merupakan longsor susulan sejak dua hari yang lalu. Meski begitu, aliran sungai tertutup total pada Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 8 malam.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/longsor-di-citapen-warga-selajambe-kebanjiran/
“Sudah 3 hari longsor. Ini susulan. Jadi awalnya longsoran-longsoran kecil,” terangnya pada kuninganmass.com Jumat (10/4/2020) pagi.
Dikatakan Riandi, sebelumnya longsor hanya berdampak pada bibir sungai, namun segera diperbaiki secara bersama-sama oleh masyarakat. Namun, pada saat malam hari warga tidak berani karena ada longsor susulan.
Dari pantauan kuninganmass.com di lokasi kejadian, sampai Jumat (10/4/2020) siang, aliran sungai masih mengalir di pemukiman. Terlihat juga banyak warga berkerumun dan mencoba membereskan longsoran dengan peralatan seadanya.
“Kita harap sih bisa didatangkan alat berat, ini alat beratpun kemungkinan tidak akan selesai dalam satu hari,” tambah Riandi.
Aliran terbendung ke pemukiman Longsoran sendiri terlihat memanjang sekitar 500 meter dengan ketinggian tebing longsor sekitar 15 meter. Ada sekitar 20 rumah yang terdampak banjir dan sudah dievakuasi sejak semalam.
Warga, terpaksa pindah ke rumah saudara atau kerabat di dataran yang lebih tinggi, beberapa juga terlihat mengungsi di masjid karena takut banjir dampak membesar.
“Kalau tidak segera ditangani, bisa bisa satu RT terdampak semua,” imbuhnya.
Ia menerangkan, bukan hanya kali ini, pemukiman warga yang dekat aliran sungai tersebut sebelumnya pernah mengalami banjir akibat hujan dan naiknya air bah. Untungnya Kamis tidak ada hujan besar.
“Kami inginnya kedepan ditembok. Agar aman karena kan dekat ke permukiman. Ini ancaman nyata kalau tidak ada upaya,” pungkasnya. (eki)