KUNINGAN (MASS) – Virus corona atau COVID-19 adalah sekumpulan virus dari subfamily Orthocoronavirine. Pada manusia virus corona ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS. Gejala COVID-19 mirip seperti gejala flu ataupun pilek. Pada mulanya, penderita seperti demam dan kemudian diikuti dengan batuk kering setelah satu minggu, pasien akan mengalami nafas yang tersenggal-senggal.
Masa inkubasi antara penularan dan menunjukkan gejala adalah sekitar 14 hari, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Proses penyebaran virus ini melalui percikan dahak (droplet) penderita saat batuk atau bersin.Virus ini masuk melalui saluran pernafasan lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.
Penyebaran kasus virus corona terus meluas ke berbagai Negara di seluruh dunia.Kini Virus corona telah masuk ke Indonesia, virus yang berasal dari Wuhan, China ini telah mempercepat penyebarannya sejak Januari 2020.
Saat Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ada dua orang warga Depok, Jawa barat yang positif terjangkit virus COVID-19 pasti sebagian orang langsung khawatir dan beramai-ramai membeli masker juga handsanitizer, tapi terlebih dari semua itu sebenarnya virus yang lebih mematikan adalah Virus Kepanikan, Kita tidak boleh panik karena dengan keadaan panik justru akan memperburuk situasi, ketidaktenangan dalam menghadapi masalah justru akan menciptakan masalah baru yang lebih bermasalah. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Perkuat sistem imun, sistem imun adalah semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya baik yang berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Kekebalan tubuh bersifat dinamis, dapat naik turun. Imunitas tubuh bisa dijaga dan diperbaiki dengan pola hidup sehat yaitu dengan cara makan dengan porsi cukup, bergizi dan seimbang.
Selain itu, olahraga rutin, tidur cukup, minum air putih juga dianjurkan, sehingga bisa mendetoksifikasi racun. Kurang tidur dan stress bisa memicu turunnya imunitas tubuh yang otomatis menurunkan kualitas antibody. Makin dewasa antibody seseorang akan semakin kuat. Namun, antibody juga bisa melemah seiring bertambahnya usia, kelompok usia yang rentan memiliki daya tahan tubuh lemah, terutama lanjut usia (diatas 60 tahun).
Jika imunmu lemah, kamu bisa makin gampang terserang. Usahakan untuk selalu meningkatkan daya tahan tubuh karena beberapa orang meninggal umumnya tidak hanya semata disebabkan oleh COVID-19, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakit lain yang sudah ada.
Tenang dan tetap waspada dalam menyikapi hal ini. Yang perlu memakai masker yaitu orang yang sakit dan orang yang merawat orang sakit, masker memang berguna tetapi ada yang lebih efektif dari pada masker yaitu Personal Hygiene dengan cara sesering mungkin cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol, jangan menyentuh area hidung, mulut dan wajah apabila belum cuci tangan, cuci tangan usai menyentuh benda-benda yang sering disentuh orang lain seperti uang, pegangan tangga, pegangan pintu, dan tombol lift, alat makan, cara yang selanjutnya yaitu terapkan etika batuk, jadi ketika batuk atau bersin tutup mulut dengan tisu dan jangan lupa membuangnya di tempat sampah atau tutup mulut lengan atas bagian dalam, dan tentunya harus proaktif yaitu memeriksa, melaporkan jika ada gejala corona.
Jika seseorang pasien terdeteksi positif virus corona, segeralah bawa ke rumah sakit untuk diisolasi, orang-orang yang sebelumnya melakukan kontak dengan pasien juga, akan dicek untuk memastikan mereka tidak tertular COVID-19.
Dan yang paling penting jangan lupa selalu berdoa kepada Allah SWT, karena Allah akan melindungi kita yang berserah, merendah dan tidak menyombongkan diri. Kasus infeksi virus corona secara global terus mengalami peningkatan dari hari ke hari, kendati demikian jumlah pasien yang berhasil sembuh juga mengalami peningkatan.
Seperti pada Negara tetangga, yakni Singapura hingga selasa (3/3/2020) telah mengonfirmasi 108 kasus virus corona, dimana 78 diantaranya dinyatakan telah sembuh. Lebih dari 50 persen pasien virus corona di China dikabarkan berhasil sembuh. Jadi Jangan melihat infeksinya tetapi lihatlah orang-orang yang sembuh darinya dan percayalah bahwa semua akan baik-baik saja.***
Anisa (PK IMM STIKes Kuningan)