KUNINGAN (MASS)- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Jajaran Forkopimda Pejabat dan Pegawai Bank Indonesia Cirebon melakukan Kunjungan ke Desa Wisata Kopi Cibeureum Kecamatan Cilimus, Senin (24/02/2020). Kehadiran Deputi Gubernur Bank Indonesia disambut secara langsung oleh Bupati Kuningan.
Hadir mendampingi Bupati Camat Cilimus Dra Hj Eny Sukarsih, Kepala Desa Cibeureum Suheri. Desa Wisata Kopi Cibeureum merupakan Desa Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon sejak tahun 2018.
Program ini merupakan program ekonomi yang mencakup 7 pengembangan yaitu pengembangan desa wisata, pengembangan kewirausahaan, pemberdayaan perempuan, konservasi lingkungan, pengembangan kawasan rumah Pangan Lestari, penguatan kelembagaan, pengembangan kapasitas petani kopi berikut produk olahannya.
Kopi tersebut adalah kopi yang ditanam di kaki gunung Ciremai tumbuhnya di desa Cibadak berada di ketinggian 500 sampai 700 meter diatas permukaan laut menjadikan kopi robusta yang dihasilkan kopi yang unik.
“Alhamdulillah Ibu bisa mengetahui salah satu desa yang namanya Desa Kopi Cibeureum ya yang terletak di kaki gunung Ciremai dimana kaki Gunung Ciremai ini Kalau ditempat ini kira-kira di ketinggian 700 meter mdpl ya kalau ke gunung Ciremai kurang lebih 3084 meter mdpl,” ucap Bupati.
Bupati menjelaskan Kuningan dengan letak geografis yang merupakan daerah ujung timurnya Jawa Barat, berbatasan langsung dengan ujung Barat dan Jawa Tengah tepatnya Kabupaten Brebes dan Cilacap. Kuningan saat ini sedang menggeliat sesuai dengan fisiknya Maju.
MAJU ini akronim dari Makmur Agamis Pinunjul mungkin ribuan. Ada pinunjul kalau Makmur jelaslah agamis, sedangkan Pinunjul itu nuzul itu kata dasarnya unggul. Unggul hal ini ada di Kabupaten Kuningan yang memiliki nilai-nilai keunggulan yang akan digali dari bumi Kuningan.
Tentu dikemas oleh sumber daya manusia orang-orang Kuningan yang mumpuni sehingga semua apabila dikaitkan menjadi kemakmuran yang abadi di bawah landasan berpikir pijakan agamis untuk bangun Kabupaten Kuningan yang ditunjuk yang memiliki nilai keunggulan satu dengan yang lainnya, tidak untuk bersaing tapi kita untuk berkompetisi.
Dan satu lagi berbasis esa. Maka target dalam rangka perwujudan visi ini, bagaimana 5 tahun kedepan. Hari ini 34 tahun lebih kurang ke depan, mewujudkan 25 desa wisata . Saat ini sudah terwujud tiga dewasa wisata yang sudah jadi salah satunya Desa C ibuntu yang terletak tidak jauh dari tempat ini.
“Di sana menjadi desa wisata dengan pernah mendapatkan predikat fungsinya terbaik se-Asia Tenggara. Di Desa Wisata ini Bisa menikmati suasana Desa . Bagaimana kami memperkenalkan kepada masyarakat ibu kota, masyarakat luar negeri, kehidupan yang sesungguhnya di desa, itulah ciri desa wisata yang kami kembangkan. Termasuk salah satunya di desa Kopi Cibeureum terdapat sebuah Desa Kopi,” jelasnya.
Desa Cibeureum ini memang dari dulu terkenal olahannya kopinya bagus. Semua jenis ada seperti Robusta Excelso maupun Arabika. Proses pemetikan yang baik menghasilkan kopi yang baik pula.
Acep berharap, karang taruna ,BUMDes-nya d dapat lebih berkembang lagi setelah ada pembinaan dari BI . Ucapan terima kasih kepada BI dimana pembinaan mulai berkembang, bukan saja masalah kopinya tapi desa sehingga menjadi desa pinunjul.
Sementara itu Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan ketika menginjakkan kaki di Desa Cibeureum dan menikmati semilir anginnya, sejenak dapat melupakan segala hiruk pikuk kehidupan di ibu kota dengan rutinitasnya. Seperti diketahui situasi ekonomi global ini sedang ada sesuatu yang ketidakpastian.
Dipilihnya Desa Kopi Cibeureum saat ini karena menghasilkan 40 ton pertahun dan ini akan langsung habis baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Tugas BI kedepan memasarkan kopi ini agar lebih dikenal luas. BI saat ini melakukan pembinaan kepada 898 UMKM. (agus)