KUNINGAN (MASS) – Kepala Desa Paniis Raski yang baru menjabat beberapa waktu yang lalu merasa heran dengan 30 hektar kawasan pemerintahannya tidak bisa digarap. Dirinya merasa sangsi akan tanah produktif yang cukup luas tersebut tidak bisa ditanami.
“Makanya kemarin (Minggu, red) kita adakan kerja bakti. Itumah cuman membersihkan kali aja lah,” ujarnya saat ditemui kuninganmass.com Senin (13/1/2020) siang.
Dirinya menyebut keheranannya sangat beralasan, karena memang Dessa Paniis termasuk penghasil sumber mata air terbesar.
“Karena saya baru saja menjabat per 31 Desember kemarin, saya tentu belum tau apa-apa. Tapi ya saya juga pengen tahulah, disini kan ada PDAM (PDAM Kota Cirebon, red) ya tentu kedepannya saya pengen tahulah apa saja Hak dan Kewajiban masing-masing,” tambahnya.
Raski menyebut 30 hektar lahan produktif yang terpaksa tidak bisa digarap tentu menjadi pekerjaan bersama. Dirinya mengaku mempertanyakan karena memang hal tersebut perlu perhatian.
“Ya tentu, sekarang ya mengalir aja dulu. Saya jalan dengan natural ajalah dulu,” terangnya.
Adapun lahan 30 hektar yang tidak bisa ditanami, ditunjukan oleh Raski kepada kuninganmass.com dengan sekilas. Berada tidak terlalu jauh dari pembangunan terminal wisata. (eki)