KUNINGAN (MASS)- Audensi antar pemerintah dengan Forum Masyarakat Peduli Waduk Darma di Aula Setda Kuningan pada Senin pagi hingga ja 12.30 WIB, ternyata tidak membuat Koordinator Forum Masyarakat Peduli Waduk Darma Dadan Somantri Indra Santana, SH puas dengan jawaban dari Bupati Kuningan H Acep Purnama.
Dadan mengaku, semua pertanyaan baik masalah sosialisasi proyek revitalisasi Waduk Darma, trasnparansi anggaran dan juga dampaknya belum dijawab secara gamlang oleh bupati. Padahal pihaknya mengaharapkan jawab yang jelas agar masyarakat tidak bingung.
“Sok aja untuk anggaran saja tidak jelas, awalnya Rp50 miliar, terus menjadi Rp80 miliar naik Rp90 miliar dan hari ini hasil audensi menjadi Rp120 miliar. Ada apa? Kan namanya proyek pasti direncanakan secara matang tidak ujug-ujug,” jelas Dadan usai audensi.
baca bertia sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/hentikan-proyek-revitalisasi-waduk-darma/
Pemerintah berdalih, bahwa program revitalisasi waduk adalah progam Pemprov Jabar, tapi tentu wilayahnya ada di Kuninngan dan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah ketika melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Masyarakat lanjut dia, wajib mengetahui baik anggaran, dampak untuk warga karena mereka yang akan terdampak secara langsung baik yang positif yang negatifnya. Pihaknya pun selama ini bergerak tidak kepentingan apa-apa atau pihak memesan.
“Kami murni membantu masyarakat tidak ada yang menggerakan. Mudah-mudahan ada emerintah bisa menjawab keinginan warga,” tandasnya.
Bupati yang hadir bersama Sekda Dr Dian Rachmat Yanuar dan berbagai pihak terkait mengatakan, mengenai kekhawatiran dampak negitif adanya revitalisasi Waduk Darma karena menjadi tujuaan destinasi internasional sangat berlebih karena sebenarnya tidak akan sama seperti yang dikhawatirkan banyak orang.
“Saya sendiri kuran setuju dengan penamaan destinas tujuan internasional karena yang iternasional itu adalah fasilitasnya. Untuk waduknya sendiri tetap mengandakan keindahan alam sehingga akan menjaga kelestarian alam. Kami akan menjaga karena waduk berada di Kuningan,” jelas Acep.
Mengenai anggaran bertahap dan itu menjadi kewenangan Pemprov Jabar, untuk tahap awal Rp9,5 miliar. untuk selanjutnya tergantung gubernur karena mereka yang mempunyai proyek ini.
“Bukan hanya Waduk Darma yang menjadi perhatian Gubernur Jabar, tapi juga Taman Kota yang ikut ditata,” jelasnya.
Intinya mengenai waduk, pemerintah tidak tinggal diam karena menjadi ikon dan jangan sampai merugikan warga sekitar. Bahkan, agar wisatawan nyaman tengah dipikiikran jalan lingkat timur selatan agar bisa mengurai kemecetan pasca Terminal Kertawangunan. (agus)