KUNINGAN (MASS) – Musim kemarau tahun 2019 merupakan musim terberat bagi warga Kuningan. Pasalnya banyak warga yang mengalami kesulitan air sehingga sering dibantu air bersih oleh berbagai pihak.
Bukan hanya di pedesaan di perkotaan yang notabene kebutuhan air dipasok PDAM ternyata tahun ini mengalami kesulitan air sangat parah terutama di komplek perumahan. Melihat warga berebut air ketika datang tangki bantuan bukan cerita bohong.
Dari data web kuningankab.go.id jumlah mata air yang ada di Kuningan berjumlah 523 air. Bahkan, air dari Kuningan dinikmati oleh warga kota Cirebon. Yang ironis ketika di Cirebon tidak kesulitan justru di Kuningan banyak warga menderita.
“Sudah lama tinggal di Perum Kopri Cigintung baru kali ini saya dikasih bantuan air karena biasanya tidak separah ini. Meski kecil tapi air selalu ada mengalir,” jelas Widya warga Blok C, Kamis (24/10/2019).
Ia mengaku, kesulitan air yang terjadi apa karena banyak mata air yang sudah tidak berfungsi atau memang jumlah penduduk semakin banyak atau juga karena musim kemarau yang sangat panjang.
Sekedar informasi dari data BPBD Kuningan hingga tanggal 21 Oktober jumlah bantuan air yang disalurkan sebanyak 1.562.000 liter ke 10 desa yang terletak di 5 kecamatan yakni Ciwaru, Cidahu, Cimahi, Karangkancana, dan Kalimanggis.
“Total yang terdampak adalah 3.980 KK dengan jumlah 9.777 jiwa. Sedangkan yang sudah memberikan bantuan ada dari 10 pihak yakni BPBD, Polres, PDAM, Baznas, AMCF, Husnul Khitimah, JKR, KIS, Korpri, PMI, AS Putra, SRT, PKK/PUI, Al Multazam, Gapensi dan Black Horse,” ujar Kepala Pelakasana BPBD Kuningan Agus Mauludin. (agus)