KUNINGAN (MASS) – Beralihnya pucuk pimpinan dan struktur kepengurusan di DPC PDIP Kabupaten Kuningan pasca konfercab 13 Juli lalu, disinyalir akan sangat berpengaruh terhadap konstelasi di internal parpol tersebut. Persaingan untuk mendapat ‘amanah’ sebagai ketua lembaga legislatif (DPRD) Kuningan pun diduga akan menjadi dinamika tersendiri.
Sebagai parpol peraih kursi mayoritas (9 kursi), PDIP berhak atas posisi ketua DPRD. Sedikitnya ada beberapa yang mempunyai peluang besar untuk menjadi ketua dewan.
Selain Nuzul Rachdi dan Tresnadi yang menempati jabatan strategis di DPC, nama Dede Sembada (mantan Wabup dan Plt Bupati) dan Apang Sujaman (anggota DPRD yang memasuki 2 dasawarsa masa bakti), juga patut diperhitungkan.
Lantaran begitu, posisi Rana Suparman yang kini menjabat ketua DPRD, terancam. Mantan ketua DPC ini mesti bersaing dengan keempat kader yang terbilang senior tersebut.
Ketua F-Tekkad, Soejarwo memprediksikan, persaingan dalam memperebutkan kursi ketua dewan nanti bakal dinamis. Menurut dia, perebutannya tidak akan terlepas dari nama Nuzul Rachdy, Tresnadi, Dede Sembada dan Apang Sujaman.
“Rana Suparman pun yang sekarang menjabat, tentunya masih berpeluang. Terlebih saat ini, di struktur DPC PDIP, yang bersangkutan masih menduduki jabatan strategis yakni wakil ketua Bidang Kaderisasi,” ujarnya, Rabu (17/7/2019).
Walaupun penetapan kader yang akan mendapat kepercayaan sebagai ketua DPRD Kuningan merupakan kewenangan DPP PDIP, imbuh dia, tentunya kemana ‘arah telunjuk’ H Acep Purnama sebagai ketua DPC PDIP akan sangat tidak bisa diabaikan. Yang terpenting, menurutnya, kompetisi untuk memperebutkan bursa kandidat ketua dewan tidak membuat internal parpol tersebut menjadi ‘tercabik’.
“Jika dampak kurang baik itu yang terjadi, dikhawatirkan tingkat populeritas dan perolehan suara (kursi) ke depannya akan mengalami penurunan. Sehingga ‘dominasi’ PDIP di Kabupaten Kuningan akan tergeser dan tergantikan oleh partai lain,” ucapnya. (deden)