KUNINGAN (MASS)- Meski massa yang demo akan diterima oleh Wabup Kuningan M Ridho Suganda. Namun, Forum Demokrasi menolak untuk melanjutkan acara audensi bersama unsur Muspida, KPU dan Bawaslu.
Menurut Ketua Fordem Nana Rusdiana, pihaknya sudah menempuh prosedur dengan melayangkan surat ke Pemda satu hari sebelumnya. Namun ketika rombongan hadir dan Bupati Kuningan tidak ada di tempat dan rencana pertemuan akan diwakili oleh Wabup dan perwakilan unsur pimpinan daerah lainnya, tentu hal ini tidak mengehargai massa yang semangat datang.
“Ya kami kecewa karena merasa tidak dihargai. Kan suratnya juga kami tujukan ke bupati bukan ke wakil bupati, seharusnya bupati ada menemui kami,” ujar Nana.
Sementara itu, Manap Suharnap yang juga masuk unsur Fordem mengaku kecewanya dengan sikap bupati. Ia datang bersama ormas Siluman, Barak. Gibas , GMBI dan PPD Forum Kuningan timur serta perwakilan masyarakat lain.
“Saya merasa kecewa dang ketidak hadirannya bupati sebagai kepala pemerintahan yang seharusnya merespon apa yang menjadi aspirasi yang dibawa oleh para audens, karena para auden sangat berharap kepada bupati untuk hadir dalam permasalahan ini karena sebagai kepala pemerintahan,” sebutnya, Kamis (16/5/2-19).
Pihaknya mengadu permasalahan ini karena Fordem telah mengadukan ke Bawaslu dan KPUD tapi tidak ada tanggapan, maka Fordem membawa permasalahan ini pada bupati sebagai kepala pemerintahan yang juga sebagai pembina politik di Kabupaten kuningan.
“Kami akan menjadwal ulang untuk audens selanjutnya dan audensi sama yakni tentang penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Kuningan yang diduga banyak penyelewengan yang secara terstruktur dan masip oleh penyenggara Pemilu,” jelasnya.
Diterangkan, setelah gagal dalam audensi pertama maka Fordem langsung rapat dan memutuskan tanggal 20 Mei kembali melakukan pertemuan. (agus)
![](https://kuninganmass.com/wp-content/uploads/2021/01/logo-1.png)