KUNINGAN (MASS) – Jika Bawaslu Kuningan menindaklanjuti kasusnya, H Acep Purnama siap menghadapi. Kalau nanti dipanggil, dirinya siap untuk datang dan menjelaskan.
“Saya akan hadapi, kalau diundang Bawaslu, saya akan datang, saya akan jelaskan,” tandas Acep, kader PDIP yang kini menjabat bupati.
Kembali ia menerangkan, kata ‘laknat’ yang diungkapkannya itu khilaf. Sedangkan ujaran ‘bodoh’ menurutnya tidak dilontarkan. Pada awalnya ia berniat mengatakan ‘terlalu’ tapi keseleo lidah. Bahkan Acep mengaku antara sadar dan tidak sadar kala mengucapkan kata itu.
“Pas dilihat videonya astagfirullah, bener saya khilaf,” ucapnya kala jumpa pers di Pendopo Minggu sore.
Kaitan dengan intruksi pusat, selaku kader PDIP Acep tentu wajib memenangkan calon yang diusung partai. Untuk pileg pun, ia berkewajiban untuk memenangkan caleg partainya.
“Itu mah otomatis. Saya juga kan jadi bupati atas dorongan partai dan keputusan partai. Tapi kalau dalam kapasitas sebagai bupati, saya harus memilah dan memilih,” terang Acep.
Ajakan terhadap kades untuk mendukung paslon tertentu, menurut dia, sah-sah saja. Yang penting tidak ada penekanan. Menurut dia, dengan dirinya memasang baliho itu pun termasuk ajakan.
Sedangkan ungkapan ‘sawer’ seperti yang terlihat di video, Acep menjelaskan supaya lebih akrab. Istilah ini pun sering ia gunakan pada saat Kuningan mendapat bantuan dari provinsi.
“Jadi jangan diartikan sawer dalam sebuah acara di panggung,” pintanya.
Ia juga menjelaskan soal janji penghargaan yang diberikan kepada kades yang mampu memenangkan Jokowi-Ma’ruf, sekaligus dugaan ancaman evaluasi.
“Tidak ada penghargaan pak. Kalau saya biasa, evaluasi disini pasti saya, ditanya kenapa kok Kuningan bisa begini. Sudah banyak, yang misalkan, kan Kuningan punya pejabat, bupatinya, wakilnya, ketua dewannya, anggota dewannya. Dan pileg kemarin pun menang. Anomali di Kuningan dalam pilpresnya saya kalah. Karena kekalahan kemarin sekarang saya dianjurkan lebih giat lagi sosialisasi,” beber Acep.
Dia mengakui tahun lalu dirinya mengambil cuti ketika ikut membantu memenangkan even politik. Namun untuk even sekarang dirinya tidak cuti, hanya mengambil waktu hari libur. (deden)