KUNINGAN (MASS)- Peringatan Maulid Nabi Muhammad disetiap tempat memiliki tradisi berbeda-beda, terutama dalam pemberian berkat bagi jamaah yang hadir.
Di Kabupaten Kuningan sendiri ditiap tempat berbeda-beda. Ada yang memberikan berkat makanan. Ada juga kebutuhan rumah tangga.
Uniknya lagi wadah yang digunakan beragam mulai dari ember, panci, langseng, tong sampah dan hingga banyak lagi. Untuk isinya beragam, mulai dari mie instan, kopi, gula, telor, beras, diterjen, minyak, kue minuman kemasan dan susu.
Dari informasi yang dihimpun kuninganmass.com satu berkat bisa mencapai Rp200 ribu. Meski kebanyakan isi berkat Rp50 ribu.
Pemberian berkat dengan nilai cukup besar itu salah satunya terjadi di Desa Ancaran Kecamatan Kuningan. Bukan hanya peringatan yang digelar di musala ataupun masjid, tapi juga perorangan.
“Ada beberapa yang sampai Rp200 ribu, meski kebanyakan dikisaran Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Tradisi ini mulai terjadi sejak tahun 90-an,” ujar Sekdes Ancaran Ade Wahyudin kepada kuninganmass.com, Jumat (7/12/2018).
Diterangkan, di Ancaran ada anggapan, walaupun ada unsur riya. Tetapi dapat pahala kalau urusan pengadaan berkat untuk maulid.
Dikatakan, total ada 40 musala yang menggelar maulid. Untuk tingkat desa digelar di masjid jami. Banyak juga masyarakat yang menggelar di rumah masing-masing.(agus)