KUNINGAN (MASS) – Seorang pemuda asal Kecamatan Luragung mengisi malam mingguan dengan mengajak para korban bencana nonton film. Para korban yang kini masih di tempat pengungsian dihibur olehnya agar tidak jenuh.
Pemuda tersebut Mochamad Fadil Gani, putra Hj Elit Nurlitasari. Ia berbagi kepedulian dengan cara berbeda kepada puluhan pengungsi terdampak bencana yang bermukim di SMK Samiudin Plus Cipakem. Sabtu (7/4/2018) malam kemarin dia datang bersama tim guna bersilaturahmi kepada pengungsi dan nonton bareng.
Selain itu, Fadil juga membagi-bagikan doorprize bagi warga yang bertanya atau menjawab pertanyaannya. Adapun pertanyaan yang disampaikan Fadil berkisar tentang tokoh dan cerita film yang ditayangkan pada pertemuan itu, salah satunya film Laskar Pelangi.
“Kami mendengar informasi kalau para pengungsi di sini sudah sangat jenuh. Setiap selesai solat isya tidak ada lagi aktivitas selain tiduran atau ngobrol kosong bersama warga lainnya. Karena itulah kami gelar nonton bareng di sini,” kata Fadil.
Dia memilih menggelar nonton film dan memberi hadiah hiburan bersama pengungsi karena ingin menghibur warga. Dia sangat merasakan bagaimana kejenuhan melanda setelah hampir dua bulan bermukim di aula sekolah tanpa ada televisi atau alat penunjang hiburan lainnya.
“Sebelum mengungsi mungkin setiap hari warga nonton tv di rumahnya. Apalagi anak-anak. Baik nonton berita maupun sinetron. Pasti jenuh kalau kebisaan lama hilang tanpa pengganti yang lebih baik,” kata dia.
Sebelum memutar film, Fadil juga tidak lupa memberi motivasi kepada warga. Sejumlah pengalaman yang dialaminya dia sampaikan kepada warga sekaligus mengajak warga untuk tetap semangat menunggu cahaya terang benderang sebagai hikmah dari bencana yang menimpa akhir-akhir ini. Fadil menyakinkan, Tuhan tidak akan memberkan beban hidup kepada makhluknya, melebihi kemampuan makhluk itu sendiri.
“Alhamdulillah bisa berilaturahmi dengan pengungsi. Kami malam mingguan di sini bersama warga,” tuturnya.
Jejen (47) salah satu tokoh masyarakat Cigerut Wetan di pengungsian berterimakasih kepada Muhammad Fadil yang sudah menyempatkan waktu bersilaturahmi bersama warga pengungsian. Dia membenarkan betapa jenuh masyarakat hidup di pengungsian, terhitung sejak Senin (26/2/2018) silam. Menurutnya, nonton bareng yang digelar saat itu mampu memecah keheningan dan kejenuhan pengungsi saat menjelang malam.
“Kalau sudah salat isya tidak ada aktivitas lagi. Sepi di sini, mau nonton tv seperti di rumah, kan tidak bisa. Alhamdulillah malam minggu ini ada hiburan,” ucap Jejen. (deden)