KUNINGAN (MASS) – Selain menyebutkan pria misterius yang bawa tas bercelana jeans dan mengenakan kaos, Ahmad Saeful Hadi pun menyebut-nyebut nama Hamid. Ini terungkap tatkala kuasa hukum terdakwa MB, menanyakan pemeriksaan oleh panwas kepada para saksi.
“Waktu diperiksa di kantor panwas itu, saya sama pak Dedi Awang, bu Ayu, bu Entin dan bu Nunung. 10 orang yang meriksa kami dari panwas. Kami juga diperiksa di polres tapi gak nerima surat panggilannya,” ungkap Hadi.
Ia berangkat ke kantor panwas malam hari bertiga dengan para saksi lain dijemput pakai mobil berwarna hitam. Namun Hadi mengaku tidak tahu mobil milik siapa.
Saat ditanya soal surat pernyataan yang berisi ada bagi-bagi amplop, ia mengatakan dibuatkan oleh pihak lain. “Di rumah pak Hamid, orang Nusaherang. Saya ke sana diajak sama pak Masdukat. Saya hanya ditanya-tanya, tapi gak buat surat pernyataannya,” ungkap Hadi.
Ia ke rumah Hamid bersama Dedi Awang, Entin, Nunung dan Masdukat. Hadi sendiri tidak mengenal Hamid sebelumnya. Ia hanya diajak oleh Masdukat.
Saat pemeriksaan di Polres pun, Hadi tidak menerima surat panggilan. Tahu akan diperiksa oleh kepolisian, dari Masdukat.
Sedangkan saksi Nunung, tidak terlalu memberikan kesaksian yang baru. “Waktu itu kebetulan saya lewat. Ada rame-rame lalu saya menghampiri. Di dalamnya cukup banyak, mungkin 80 orang. Gak ngabsen. Saya langsung dikasih amplop kemudian pulang. Gak lama di situ,” terangnya.
Amplop tersebut dibuka oleh Nunung di rumahnya. Lantaran mengaku takut pelanggaran, ia menyerahkan amplop tersebut kepada Masdukat. (deden)