KUNINGAN (Mass) – Gedung sejarah Perundingan Linggarjati yang terletak di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus Kuningan berhasil menyabet penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2016. Penghargaan yang diberikan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya kepada Bupati Kuningan H Acep Purnama MH di aula Kementerian Pariwisata RI pada Jumat (16/9) lalu, meraih penghargaan dengan kategori situs sejarah terpopuler (Most Popular Historical Site) dari Kemenpar RI.
Gedung Linggarjati Kuningan berada di urutan kedua setelah Museum pengasingan Soekarno di Ende Nusa Tenggara Timur dan diposisi ketiga ditempati Benteng Tolukko Maluku Utara. Bupati Acep merasa bersyukur, atas raihan penghargaan yang diperoleh Kabupaten Kuningan di Jakarta, khusus bagi warga masyarakat Kuningan.
Ketua penyelenggara API Muhammad Syafaat SE dalam rilisnya, Minggu (18/9), menyampaikan, penyelenggaraan API ini hasil kerja sama antara Kementerian Pariwisata RI dengan PT Ayo Jalan-jalan.com, dan merupakan rangkaian kegiatan tahunan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat dalam terhadap pariwisata Indonesia.
“Penyelenggaraan API ini juga bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai pihak, terutama pemerintah daerah untuk lebih berupaya dalam mempromosikan pariwisata di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Dikatakan, penyelenggaraan API dimulai dengan mengajak masyarakat untuk memilih destinasi atau obyek wisata yang terbaik atau terpopuler menurut pendapat mereka.
“Pemilihan dilakukan dengan cara memberikan suara (voting) bagi destinasi atau obyek wisata yang dipilih melalui website ayojalanjalan.com, sesuai dengan kategori yang telah disiapkan. Dari hasil pemilihan masyarakat tersebutlah, akan didapatkan destinasi atau obyek wisata terpopuler pada setiap kategori,” terangnya.
Sementara Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menuturkan, saat ini dalam era digitalisasi, tentu dengan mempergunakan dan memanfaaatkan teknologi digital akan lebih memudahkan pekerjaan, salah satunya mempromosikan destinasi atau obyek wisata.
“Sebab, 70 persen orang untuk berwisata terlebih dahulu melakukan search atau mencari dan share, atau berbagi menggunakan internet dan kemudian pay atau melakukan pembayaran,” sebutnya.
Menurutnya, penghargaan itu mahal. Adanya penghargaan ini diharapkan para penerima penghargaan baik gubernur, walikota, dan bupati dapat terinspirasi dan termotivasi untuk terus memajukan dan mempromosikan destinasi atau obyek wisata di daerahnya masing-masing.
“Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah, yakni pencanangan Pariwisata sebagai penggerak perekonomian Indonesia melalui target 20 juta wisatawan di Tahun 2019/2020,” pungkasnya.(andri)