KUNINGAN (MASS) – Bencana yang melanda masyarakat Kuningan bagian timur, memicu keprihatinan jajaran pengurus ponpes Al Multazam. Sebagai wujud kepedulian, ponpes tersebut menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Lokasi yang menjadi sasaran diantaranya Desa Randusari Kecamatan Cibeureum, dan Desa Cipakeum Kecamatan Maleber. Dalam menyukseskan kegiatan, Almultazam bekerjasama dengan Baitulmaal Muamallat (BMM).
Bantuan yang diberikan berupa 400 paket sembako, pakaian dewasa dan bayi, obat-obatan, selimut, dan lain sebagainya.
Yayan perwakilan Bank Muamallat melalui BMM mengatakan ada program CSR untuk kegiatan sosial, yang dalam hal ini BMM membantu sebanyak 250 paket sembako untuk disalurkan ke wilayah Kuningan Timur (Randusari dan Cipakeum).
Kemudian Ust. Juheni, S.Ag.,M.Pd. selaku Kepala Divisi Humas dan Dakwah YPI Al-Multazam HK mengucapkan terima kasih kepada pihak BMM yang telah harmonis menjalin kerjasama dengan Ponpes Terpadu Al-Multazam dan kepada masyarakat, santri dan para asatidz yang juga ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita disana.
Selanjutnya, KH. Abdul Rosyid, Lc.,M.Ag. selaku Ketua YPI Al-Multazam HK menegaskan, atas nama Lembaga ikut peduli dengan saudara-saudara yang lain.
Kurang lebih 500 paket dikumpulkan dari berbagai elemen. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para muhsinin dan berdoa semoga musibah semacam ini tidak terulang lagi dengan memperat tali silaturahim.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan 102 KK mengungsi dan 70 rumah rusak di Randusari. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir ratusan juta. Itu diungkapkan Iwan, aparat desa setempat. Untuk itu, Rosyid berharap semoga kebutuhan berupa bahan makanan, pakaian, dan lain sebagainya bisa terpenuhi.
Menurut salah satu korban, Ibu surwi mengaku sangat sedih, 7 orang dari dua keluarga terpaksa mengungsi ke tempat saudara mereka demi menjaga keamanan. Ia berharap bisa mendapatkan tempat tinggal yang baru.
Sementara itu, perjalanan dilanjutkan ke Desa Cipakeum, kurang lebih 2 jam tempuh agar sampai ke Desa tersebut dari Desa Randusari dengan perjalanan terjal dan jalanan rusak cukup parah.
Romli selaku Kasi Kesra Desa Cipakeum menyebutkan tanah sudah barada di zona merah tidak bisa ditempati dan memutus seluruh akses jalan. Sebanyak 550 jiwa atau 150 KK terpaksa mengungsi di Balai Desa Cipakeum dan gedung SMK Cipakeum. Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat setempat membutuhkan sembako, pakaian, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Kepala Desa Cipakeum, Uci Sanusi, S.Ag., mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban masyarakat Cipakeum dan berharap semoga musibah semacam ini bisa menjadi hikmah dan lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt. (deden)