Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

KH Asep Maoshul Affandy: Ahmadiyah Bukan Islam

KUNINGAN (Mass) – Anggota Komisi II DPR RI dari PPP, KH Asep A Maoshul Affandy menyatakan bahwa, Ahmadiyah yang kini tengah ramai diperbincangkan publik dinilai bukan agama Islam. Pernyataan itu dilontarkan KH Asep saat melakukan kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Amin di Desa Karangtawang Garawangi Kuningan kemarin, Rabu (10/8).

“Walau bagaimana pun, Ahmadiyah itu bukan agama dan bukan Islam karena dia punya Rosul baru. Disini Pak Mendagri Pak Cahjo memberikan sen untuk kolom Agama pada KTP jamaat Ahmadiyah itu dikosongkan. Tapi pertanyaan kita masalahnya dimana letaknya Pancasila ketika agama ini dikosongkan. Apakah Pancasila ini dirobah? Ya jelas jangan dong. Artinya mereka yang Ahmadiyah segera sadarlah untuk kembali ke jalan yang benar,” tegas Anggota DPR RI, KH Asep Maoshul Affandy kepada para awak media.

Menurutnya, Ahmadiyah dalam kenyataannya hanya berfikir dogma saja bahwa Islam itu agama yang realistis, yang logis dan yang gampang dipahami. Tetapi kalau dogmanya tidak dibuka, maka menurut Asep realistisnya tidak akan maju.

“Mereka itu hanya berpikir dogma saja bahwa Islam adalah agama yang realistis, yang logis dan yang mudah dipahami. Tapi kalau dogmanya tidak dibuka, ya tidak akan maju realistisnya,” terangnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada para jemaat Ahmadiyah Kuningan khususnya yang berbasis di Desa Manis Lor Kecamatan Jalaksana sadar dan kembali ke jalan yang benar. Soal KTP Ahmadiyah sendiri, baginya pencantuman di kolom agama sepakat apabila ditulis Islam.

“Akan tetapi, harus benar-benar masuk Islam dulu secara benar. Bukan memaksakan Ahmadiyah menjadi Islam, jangan negatif thinking lagi nih, yang jelas dia harus sadar diri kalau mau dicantumkan Islam di kolom Agama pada KTP, ya harus masuk dulu Islam dong. Memang sih di Islam itu tidak ada paksaan,” tandasnya.

Dalam kesempatan agenda reses itu, KH Asep Maoshul mengumpulkan para Kiyai dan Ustadz jebolan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya. Pentingnya menjadi Wakil Rakyat itu agar bisa menampung aspirasi dari masyarakat dengan turun langsung ke masyarakat.

“Sebab jika tidak terjun ke masyarakat secara langsung, tidak mungkin aspirasi bisa diserap dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi anggota DPR RI itu sendiri. Alhamdulillah saya selaku anggota DPR RI saya selalu ke Dapil, baik dalam acara reses ataupun dalam acara perorangan. Bagaimana bisa menampung aspirasi masyarakat kalau kita tidak terjun langsung ke masyarakat,” pungkasnya.(andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement