KUNINGAN (MASS) – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kuningan melaksanakan kunjungan kerja sekaligus pelatihan pertanian organik di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Minggu (28/12/2025). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Kuningan.
Peningkatan kapasitas melibatkan anggota aktif JATAM yang terdiri dari para penyuluh pertanian serta petani dari empat desa, yakni Desa Sagarahiang, Desa Sembawa, Desa Kalapagunung, dan Desa Cilowa.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani, khususnya dalam pengembangan pertanian organik, serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan di tengah kondisi kerusakan tanah yang terus meningkat dan berdampak pada menurunnya hasil pertanian.
Ketua MPM PDM Kabupaten Kuningan, Nunu Nugraha, menuturkan kegiatan merupakan tindak lanjut keseriusan MPM bersama JATAM dalam fokus pada sektor pertanian, sekaligus upaya mengangkat derajat dan kesejahteraan petani.
“Jangan sampai petani terus-menerus mengeluh tentang harga yang murah dan sulitnya menjual hasil tani. Keseriusan kami tidak berhenti di situ, tetapi juga memperjuangkan pendidikan anak-anak petani agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga orang tua tidak lagi risau dengan biaya sekolah,” ujarnya.
Nunu menambahkan, JATAM akan berupaya menjadi mitra strategis bagi para petani, mulai dari dukungan permodalan, penyediaan alat produksi, bibit, hingga membantu pemasaran hasil pertanian. Dengan langkah tersebut, petani JATAM diharapkan dapat merasakan manfaat dan keberlanjutan usaha tani secara nyata.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat sekaligus pelaku pertanian organik, H Usep, menekankan pentingnya kecerdasan petani dalam mengelola usaha pertanian.
“Petani harus cerdas dan mampu memprediksi nilai jual serta tepat dalam menentukan komoditas yang ditanam agar hasilnya maksimal dan risiko kerugian dapat diminimalkan. Selain itu, petani juga harus bekerja keras dan ikhlas, agar apa yang ditanam dan dihasilkan menjadi berkah dan halal, karena hasil tani bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, tetangga, dan agama,” tuturnya.
Ketua JATAM Kabupaten Kuningan, Yuda Kelana Geni, menegaskan komitmen JATAM untuk terus bergerak dalam kebaikan dan menjadikan petani sebagai pahlawan pangan yang sesungguhnya.
“Petani JATAM Kuningan akan mengedepankan pertanian organik agar biaya produksi dapat ditekan. Pengurus JATAM Kabupaten Kuningan juga akan memberikan yang terbaik bagi petani, salah satunya melalui program beasiswa kuliah bagi anak buruh tani,” ujarnya,”.
Ia berharap program tersebut dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, JATAM Kuningan juga akan terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian dalam mengawal terwujudnya swasembada pangan. (didin)








