Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
Para relawan menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir galodo di Sumatera Barat. (dok. Dery)

Insiden

Dari Kuningan untuk Sumatera Barat, Relawan Salurkan 120 Paket Sembako bagi Korban Banjir Galodo Malalak

KUNINGAN (MASS) — Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh para relawan yang tergabung dalam Gerakan Peduli Sosial (GPS) Smansagung-Kuningan bersama sejumlah komunitas dan organisasi. Melalui aksi kemanusiaan bertajuk #DariKuninganUntukSumatera, para relawan menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir galodo di Sumatera Barat.

Dengan menempuh perjalanan panjang dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, relawan GPS Kuningan berkoordinasi langsung dengan Posko Utama RELINDO (Relawan Indonesia) yang berlokasi di Jorong Toboh, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Penyaluran bantuan dilakukan secara door to door agar tepat sasaran dan langsung diterima oleh warga yang membutuhkan.

Sebanyak 120 paket sembako dengan total nilai sekitar Rp50 juta berhasil didistribusikan kepada masyarakat terdampak. Selain itu, bantuan juga dialokasikan untuk mendukung kebutuhan dapur umum, guna memastikan ketersediaan makanan bagi warga di tengah kondisi darurat pascabencana.

Koordinator Gerakan Peduli Sosial (GPS) Kuningan, Dery Triyana, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata solidaritas dan kepedulian lintas komunitas.

“Langkah yang kami tempuh mungkin kecil, tetapi kami percaya setiap niat baik akan sampai dan bermakna. Bantuan ini adalah amanah dari banyak pihak yang percaya bahwa bergerak bersama jauh lebih berarti daripada hanya berempati,” ujar Dery Triyana.

Aksi kemanusiaan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai elemen, di antaranya Gerakan Peduli Sosial (GPS) Smansagung, AKAR, seluruh ekstrakurikuler SMAN 1 Luragung, Sispala Karmapala, Argawana, Forpita, Granit, PKIMM FKIP UHAMKA, Jungle Ghost, Barber Amal, serta para relawan independen lainnya.

Para relawan berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga terdampak serta menjadi penguat semangat untuk bangkit kembali.

“Di saat bencana merenggut banyak hal, kemanusiaan mengajarkan kita untuk saling menjaga. Selama masih ada kepedulian, harapan tidak akan pernah benar-benar hilang,” tutup Dery Triyana.

Aksi ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan solidaritas sosial masih hidup dan terus menyala di tengah masyarakat Indonesia. (deden)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like