KUNINGAN (MASS) – Kuningan kembali menggerakkan ribuan anak muslim untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid. Program itu menjadi bagian dari upaya menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembentukan karakter sejak usia dini.
Sedikitnya 10 ribu anak muslim di Kabupaten Kuningan dijadwalkan mengikuti Gerakan Shalat Subuh 10 Ribu Anak Muslim, sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari program Masjid Ramah Anak (MRA). Inisiatif tersebut merupakan penyelenggaraan kedua setelah sukses digelar pada tahun sebelumnya, dengan cakupan yang kini meluas hingga ke masjid-masjid di desa, kelurahan, dan masjid jami.
Program itu diselenggarakan secara terpadu oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kuningan yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, forum camat dan kuwu, sekolah-sekolah, pondok pesantren, serta dukungan aktif para orang tua di Kabupaten Kuningan.
Ketua PD DMI Kuningan, Dr. Drs. H. Ugin Lugina, M.Pd., menegaskan, kegiatan tersebut memiliki misi utama untuk memakmurkan masjid dan menanamkan pembiasaan ibadah sejak dini.
“Gerakan ini berangkat dari semangat untuk menghidupkan energi Subuh yang mampu membangun kualitas umat. Rasulullah SAW bersabda, shalat Subuh berjamaah memiliki nilai setara dengan shalat semalam penuh. Selain itu, ibadah ini membentuk energi lahir batin yang mendukung akhlak mulia,” jelasnya.
Menurutnya, pembiasaan shalat Subuh bersama sejak usia TK, SD, hingga SLTA dapat menjadi fondasi karakter generasi muda yang religius dan disiplin. Kegiatan tersebut, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran beribadah di kalangan anak-anak, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan spiritual, sosial, dan pembentukan karakter.
“Kami harap, program ini mendapat doa dan dukungan dari semua pihak agar bisa terus berkelanjutan, bahkan meluas ke masjid dan mushala di seluruh wilayah Kuningan,” pungkasnya. (argi)
