KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanakan pinjaman daerah guna menormalkan arus kas keuangan daerah. Merespon hal itu, Fraksi PDIP di DPRD Kabupaten Kuningan mengaku setuju asal dengan ketentuan tertentu.
Hal itulah yang disampaikan Ketua F-PDIP DPRD Kuningan Rana Suparman S Sos. Pentolan aktivis GMNI itu menegaskan, bahwa dengan segala resiko, kondisi mangkrak bayar (gagal/tunda bayar) harus diselesaikan.
“Menyikapi keuangan daerah pasca Pilkada, kan harus diambil langkah-langkah strategis, dengan segala resiko dan beban yang harus disiapkan secara mental. Pertama kondisi keuangan kita jelas, Rp 260 Milyar itu beban yang harus diselesaikan Pemda, gagal bayar (atau) tunda bayar (alias) mangkrak, bahasa rakyat itu kan lebih cenderung mangkrak bayar,” kata Rana, pasca Rapat Paripurna, Jumat (20/6/2025) kemarin.
Angka Rp 260 Milyar itu, kata Rana, terdiri dari kewajiban Pemda atas pembayaran pihak ketiga sampai BPJS. Rana juga menyinggung kondisi efisiensi daerah yang disebut masuk wilayah honorarium, gaji sukwan honor diefisiensi.
“Apakah itu benar atau tidak (efisiensinya) mari kita kaji bersama,” imbuhnya.
Melihat kondisi tersebut, Rana mendorong harus ada sikap jelas berani, walaupun beresiko, walaupun tidak populis meski salah satu caranya ya pinjaman daerah. Dan untuk pinjaman daerah itu, lanjutnya, ada aturannya, berdasar kebutuhan, diperhitungkan dengan silpa, serta sarat-sarat lain yang harus ditempuh.
“Langkah pinjaman ke bank jabar, kita dorong, kita awasi sehingga dari pinjaman ini sektor penggunaanya bisa tepat sasaran dan menyelesaikan masalah. Jangan sampai setelah ini jadi uang sebagai kas daerah malah bergeser ke sektor lai. Jadi (kalo mau pinjam) harus punya rencana belanja yang akurat banget, terus konsisten, jangan sampai bergeser,” sebut Rana.
“Kalo arahannya kesitu (terukur belanjanya), fraksi PDIP mendukung, jadi jelas sektor belanjanya terarah,” tambahnya.
Sampai kemarin saat diwawancara, Rana mengaku baru mendengar rencana pinjaman, belum mendapatkan presentasi belanja. Ia juga menyinggung soal bunga yang ditanggung bersama, nanti ada jangka waktu berapa tahun.
“Ya tadi ada resiko yang perlu ditanggung bersama. Ketika kita punya penyakit, penyakit harus disembuhkan dalam bentuk operasi, kenapa tidak kita lakukan,” tegasnya. (eki)
