KUNINGAN (MASS) – Ilmu merupakan dasar terpenting dari segala tingkah laku manusia, perbuatan tanpa adanya landasan ilmu maka semua yang di kerjakan menjadi tidak memiliki tujuan dan tidak berarah. Ilmu dan akhlak memiliki kaitan yang sangat kuat dan saling melengkapi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Ilmu memang memiliki derajat yang lebih tinggi dihadapan allah, namu akhlak adalah buahnyata dari ilmu itu sendiri. Akhlak merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan kita karena akhlak meliputi seluruh pengertian tingkahlaku, perangai, tabiat, sifat manusia baik itu perilaku baik maupun buruk.
Terdapat dalil yang memerintahkan kita untuk menuntut ilmu dalil tersebut berbunyi.
” طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ”
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Terdapat juga kutipan yang berbunyi “Ilmu tanpa akhlak seperti api tanpa kayu bakar, dan akhlak tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”.
Kutipan tersebut memiliki makna “Ilmu tanpa akhlak seperti api tanpa kayu bakar” berarti bahwa ilmu tanpa akhlak tidak akan dapat memberikan manfaat yang maksimal. Api tanpa kayu bakar tidak akan dapat menyala dengan baik dan tidak akan dapat memberikan kehangatan atau cahaya yang cukup. Sedangkan “Akhlak tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” berarti bahwa akhlak tanpa ilmu tidak akan dapat memberikan kehidupan yang sebenarnya, ilmu tanpa akhlak dapat menyebabkan penyalahgunaan ilmu, kerusakan moral, dan kesenjangan sosial. Jasad tanpa ruh tidak akan dapat bergerak, berinteraksi, atau melakukan apa-apa akhlak tanpa ilmu dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menerapkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila ilmu di gunakan tanpa ada nya akhlak maka seseorang dapat menyalah gunakan ilmu tersebut untuk tujuan-tujuan yang tidak baik. Sepetri beberapa kasus yaitu penipuan online, peyebaran infirmasi palsu, korupsi dan penipuan dll. Orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut bukan lah orang orang-orang tidak memiliki ilmu atau miliki ilmu yang dangkal tetapi mereka melakulkan hal-hal tersebut karena kurangnya akhlak dalam mengunakan ilmu yang mereka miliki.
Apabila akhlak tanpa adanya ilmu seperti sikap yang baik tanpa adanya pemahaman yang besar, walaupun terlihat mulia tetapi bisa mengakibatkan salah arah atau tidak tepat sasaran bahkan bisa menimbulkan keburukan.
Seperti sabda Rasulullah tentang menyempurnakan akhlak yang berbunyi
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak” (H.R. Baihaqi).
Akhlak tanpa ilmu ibarat berjalan di jalan gelap dengan niat baik namun tanpa arah. Akhlak harus dibimbing oleh ilmu agar sikap baik tidak salah arah dan membawa manfaat dunia-akhirat. Maka dari itu penting bagi kita untuk menyeimbangankan anatara ilmu dan akhlak, karena ilmu dan akhlak penting untuk membentuk pribadai yang utuh dan bermanfaat bagi diri sendiri Masyarakat dan agama. Akhlak tanpa ilmu ibarat berjalan di jalan gelap dengan niat baik namun tanpa arah.
Akhlak harus dibimbing oleh ilmu agar sikap baik tidak salah arah dan membawa manfaat dunia-akhirat. Dengan ilmu, seseorang tahu apa yang harus dilakukan; dengan akhlak, ia tahu bagaimana dan untuk apa melakukannya. Ilmu menunjukkan arah, dan akhlak menjaga langkah tetap lurus. Tanpa keduanya berjalan seiring, kemajuan hanya akan kosong dari makna, dan kebaikan berisiko salah jalan.
Oleh: Abidah Muthiah Baroroh, mahasiswa STIS-HK Kuningan
