Bismillah
Surat Terbuka :
Kepada Yth Presiden RI : Bapak Prabowo Subianto –
Di Istana Negara – Jakarta.
Nomor : Istimewa
Hal : Sumbangsih Butir Butir Pemikiran
Sifat : Biasa
Derajat : Pesan Strategis
———–
BAHWA mengapa Indonesia sekarang seperti ini adalah karena :
“Kemungkinan adanya komponen bangsa Indonesia telah mengingkari dan tidak menjalankan secara murni dan konsekuen Dasar Negara – Falsafah bangsanya sendiri yaitu PANCASILA”
Butir Butir PANCASILA
A. Butir Sila ke Satu (1)
KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup beragama dan di poin ini hendaknya para kepala daerah dikab/kota dan provinsi hendaknya melakukan rekruitmen terhadap Personal Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) wajib berdasarkan kemampuan personal FKUB yang memahami pentingnya Persatuan Indonesia SAAT INI, sudah masuk wilayah Kebutuhan didalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam konteks *Mempertahankan, melaksanakan nilai luhur landasan konstitusional Undang Undang Dasar tahun 1945 yang disyahkan tgl 18 Agustus Th.1945 dan dasar negara – falsasah Bangsa Indonesia PANCA SILA, seperti tertulis dan atau termaktub pada paragraf terakhir dalam Pembuka an UUD Th.1945.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
B. Butir Sila Ke Dua (2) KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5.Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat- menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
C. BUTIR Sila Ke Tiga (3) PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika
D. Butir Sila Ke Empat (4) KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyara kat.
2. Tidak memaksa kan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
E. Butir Sila Ke Lima (5) KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Harus Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Dapat Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
BAHWA ; ketika kemudian (Jangan sampai terjadi) ditinggalkannya PANCASILA (bersama Butir Butirnya) maka TIDAK akan pernah TUJUAN NASIONAL dan CITA-CITA NASIONAL Bangsa Indonesia akan dapat dicapai.
– Untuk pencapaian TUNAS (Tujuan Nasional) dan CINAS (Cita cita Nasional) puncaknya adalah dengan tercipta serta terlaksananya Sila ke-5 PANCASILA yaitu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, sedangkan untuk dapat mencapai dan terlaksananya Sila ke-5 tersebut harus melalui tahapan tercapai dan terlaksananya Sila Sila Pancasila sebelumnya, yaitu mulai Sila ke-1 s/d ke-4 yang berarti pula bahwa untuk mencapai Sila Sila selanjutnya harus melalui pencapaian dan terlaksananya Sila Sila sebelumnya, seperti untuk mencapai dan terlaksananya Sila ke-2 maka harus melalui tercapai dan terlaksana Sila ke-1, dst dst.
Sehingga Cita-Cita Pemerintah Indonesia saat ini untuk “Indonesia Emas” pada Tahun 2045 akan menjadi Harapan Kosong belaka karena tidak akan dapat tercapai dan terlaksana “selama” Bangsa dan Negara ini Cq Pemerintah Indonesia selaku Penyelenggara Negara “Tidak” menjalankan PANCASILA kembali secara murni dan Konsekuen sebagai “Dasar Negara, Ideologi Negara, falsafah bangsa indonesia, itu berarti bahwa PANCASILA adalah Tonggak Utama untuk mencapai serta tercapainya TUJUAN NASIONAL (TUNAS) dan CITA-CITA NASIONAS (CINAS) Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Jika suatu negara tidak berdasar pada dasar negara ideologi negara, maka negara tersebut berisiko HANCUR”.
Dampak negatifnya antara lain:
– Kekacauan politik,
– Ketidakstabilan sosial pitik ,
– Krisis kemanusia an,
– Efek negatif pada pembangunan nasional yang mesti utuh menyeluruh
– Ketidakstabilan regional,
– Kelemahan dalam mewujudkan keadilan sosial,
– Masyarakat lebih rentan terlibat konflik,
– Sulit untuk maju dan berkembang
Dasar negara memiliki peran penting dalam kehidupan ketatanegaraan, seperti:
– Sumber hukum nasional,
– Dasar berdirinya suatu negara,
– Pedoman dan komponen penting agar negara terbebas atau merdeka dari penjajahan,
– Dasar pemersatu seluruh masyarakat,
– Pegangan tiap-tiap bangsa dalam menjalani kehidupan,
– Membentuk serta memberikan identitas kelompok atau bangsa,
– Membedakannya dengan bangsa lain,
– Mewujudkan integrasi nasional suatu bangsa.
”Tanpa memiliki dasar negara, maka negara tersebut tidak memiliki tujuan, visi, misi, dan cita-cita yang ingin dicapai. Akibatnya, tidak jelas hal-hal apa yang ingin diraih oleh negara tersebut untuk masyarakat mereka”
Demikian pula untuk Indonesia, maka tanpa ada Pancasila sebagai dasar negara, dikhawatirkan negara ini akan kacau dan kesulitan dalam menyelenggarakan pemerintahan serta mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus menjaga dan menghormati Pancasila sebagai dasar negara – falsafah Bangsa Indonesia.
Demikian saya sampaikan niat baik ini, melalui butir butir pemikiran dimaksud tersebut di atas kepada Yth. Presiden RI: Bapak Prabowo Subianto.
Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in
Awang Dadang Hermawan
*) Pemerhati Intelijen, Sosial Politik dan SARA
##########
1 April 2025
