KUNINGAN (MASS) — Di tengah upaya pemerintah memperbaiki infrastruktur jalan, Agus Tri, warga Windusengkahan, memberikan perspektif menarik tentang keterkaitan antara banjir dan anggaran pemeliharaan jalan. Menurutnya, mengatasi banjir terlebih dahulu adalah bentuk efisiensi anggaran yang nyata.
“Kalau jalan rusak terus diperbaiki tapi banjir enggak diatasi, itu percuma. Air yang melimpas ke jalan akan mempercepat kerusakan. Jadinya anggaran jalan habis sia-sia,” ujar Kang Agus dalam podcast KuninganMass, Senin (10/3/2025).
Ia menyarankan pemerintah untuk fokus pada pengendalian debit air terlebih dahulu, seperti pengerukan sungai besar dan memperbaiki saluran irigasi.
“Kalau air terkendali, jalan juga bakal awet. Tahun ini misalnya habis 200 miliar buat jalan, kalau banjir diatasi, tahun depan bisa turun jadi 100 miliar. Itu baru namanya efisiensi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus menyoroti pentingnya gotong royong dalam menangani banjir. Ia berharap, Pemerintah Kuningan tak hanya fokus pada proyek fisik, tetapi juga mengutamakan solusi yang berdampak jangka panjang dan efisien bagi anggaran daerah.
“Enggak semua butuh duit besar. Ada hal yang bisa dilakukan dengan melibatkan warga, kayak pengerukan sungai secara sukarela atau memasang pipa resapan di rumah masing-masing,” tambahnya. (argi)
