JAKARTA (MASS) — Jelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah, pemerintah bersama PT Pertamina memastikan ketersediaan energi, termasuk pasokan LPG 3 kg dan bahan bakar minyak (BBM), berada dalam kondisi aman. Langkah ini dilakukan demi mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat, terutama di tengah polemik kasus BBM dan Gas LPG yang sempat menghangatkan publik.
Dilansir dari Indonesia.go.id, PT Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) telah menambah stok tabung gas melon di Aceh. Muhammad Suhanda, Sales Branch Manager III Gas PT Pertamina Patra Niaga Sales Area Retail Aceh, menyebutkan alokasi harian LPG di Aceh mencapai sekitar 150 ribu tabung, dan menghadapi peningkatan jelang Ramadan, stok ditambah sebesar 68.320 tabung.
“Peningkatan stok ini disalurkan dalam skema waktu empat hari, mulai 24 Februari hingga 27 Februari 2025, menjelang tradisi Meugang di Aceh,” ujar Suhanda seperti dikutip dari laman RRI, Kamis (27/2/2025).
Meugang sendiri merupakan tradisi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri dengan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sebagai bentuk sedekah.
Tak hanya itu, pemerintah juga menjamin pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap mendapatkan pasokan LPG 3 kg selama Ramadan. Masyarakat pun diminta membeli LPG di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai aturan harga eceran tertinggi (HET).
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memastikan ketahanan stok energi tetap terjaga.
“Secara umum, kondisi ketahanan stok BBM aman, baik bensin (gasoline), solar (gasoil), dan avtur, dengan ketahanan stok dijaga antara 18-20 hari,” jelasnya, Rabu (26/2/2025).
Kementerian ESDM memprediksi adanya peningkatan konsumsi harian BBM selama Hari Raya Idulfitri, seperti Pertalite naik 11,4 persen, Pertamax 16,9 persen, dan Avtur 5,6 persen. Sementara itu, konsumsi Biosolar diperkirakan turun 13,4 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah menambah stok BBM di Terminal BBM dan memastikan ketersediaannya di jalur mudik, baik tol maupun non-tol, termasuk daerah terpencil dan pulau-pulau kecil.
“Peningkatan stok BBM ini kita lakukan H-14 untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan kelangkaan energi,” tambah Yuliot.
Selain BBM dan LPG, ketersediaan listrik juga menjadi perhatian utama. Pada hari pertama Idulfitri, 31 Maret 2025, beban puncak diperkirakan mencapai 33.517 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.977 MW, menyisakan cadangan daya 20.460 MW.
PLN juga berfokus pada kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), terutama di jalur mudik dan lokasi wisata. Hingga kini, terdapat 263 unit SPKLU di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tersebar di 173 titik strategis. PLN berencana menambah 58 SPKLU, termasuk unit Fast Charging (FC) dan Ultra Fast Charging (UFC) di rest area dan exit tol. (argi)
