KUNINGAN (MASS) – Pasca ditetapkan sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan terpilih, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dan Tuti Andriani, S.H., M.Kn, menyampaikan program kerja mereka. Mereka mengungkapkan, prioritas dalam 100 hari pertama fokus pada penyehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Saat ditemui usai Rapat Pleno Terbuka KPU Kuningan di Grand Cordela Hotel, Kamis (9/1/2025), Dian menegaskan pentingnya efisiensi anggaran untuk mengurangi defisit yang saat ini mencapai Rp113 miliar.
“Dalam 100 hari kerja ini, kami akan mulai melakukan penghematan. Saya targetkan defisit akan berkurang secara signifikan, dan Insyaallah dalam dua tahun mendatang, tunda bayar serta gagal bayar bisa terselesaikan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, prioritas utama adalah menyelesaikan kewajiban kepada pegawai, termasuk gaji dan tunjangan, sebelum beralih ke biaya operasional dan cicilan hutang jangka pendek. Bersama tim transisi dan harmonisasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), ia optimistis defisit yang awalnya mencapai Rp113 miliar dapat ditekan hingga Rp11-15 miliar.
“Kami ingin memastikan tahun 2026 ini sudah tidak ada lagi gagal bayar. Saya telah memerintahkan tim harmonisasi bersama wakil bupati untuk menyusun langkah konkret dalam menyelesaikan tunggakan ini,” lanjutnya.
Saat ditanya mengenai pilihannya antara menjadi harapan baru atau menciptakan hutang baru, Dian menegaskan komitmennya untuk mewujudkan harapan baru. Ia memastikan segala langkah efisiensi dilakukan agar tidak merugikan pihak ketiga yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Kita sekarang akan menyehatkan APBD, karena itu adalah modal utama untuk membangun. Sulit untuk mewujudkan pembangunan jika kondisi APBD tidak sehat. Dengan skema yang tepat, saya yakin tunggakan dapat selesai, dan pada 2026 atau 2027 kita dapat fokus kembali pada pembangunan,” pungkasnya. (argi)