JABAR (MASS) – Kini masuk pilkada serentak Kab/Kota dan provinsi seluruh Indonesia, kecuali provinsi hanya 37, dimana satu provinsi DIY tidak ikut serta. Suasana pesta demokrasi level pilkada serentakpun menjadi pertarungan politik antar para calon di daerahnya masing-masing dan hal terpenting para pihak berkompeten harus bisa menjaga iklim kondusifitas di daerahnya.
Prinsip dasar siap menang dan siap kalah dan damai tetap dipelihara. Itu sebenarnya harus dikedepankan menjadi komitmen utama. Dalam sikon pilkada di manapun bisa terjadi ketika tadinya kawan sejalan menjadi berseberangan dan itu hal biasa.
Untuk meminimalisir hal dimaksud tidak sulit asal hati nurani bermain jernih, tulus ikhlas, untuk berpegang kepada nilai luhur prinsip; KAWAN BARU PERLU DICARI, KAWAN LAMA TETAP BERSAMA!
Hindari SIKAP UJUB (Angkuh tidak faham kekurangan) karena itu awal dari Indikator Kekalahan!. Itulah yang ditegaskan Dewi Wahyu, tokoh gender perintis berdirinya LSM AKAR Kab. Kuningan.
Saat ini Dewi aktif di Relawan Forum Aspirasi Pilkada Kuningan 2024 (FAPIKU 2024). Ketika awak media KuninganMass bertanya apakah sudah punya jago untuk didukung dalam Pilkada Kab. Kuningan 2024, Dewi menjawab, “Ya ini pertemuan sekarang dalam proses dialog kemana aspirasi FAPIKU 2024 akan diarahkan,” ungkapnya.
Selain Dewi, mantan birokrat senior, Drs HM. Aminudin, MSi berada di dalam forum tersebut. Ia mengatakan bahwa FAPIKU ini gabungan aktifis.
“Ada mantan-mantan pengurus parpol, Ormas, LSM, paguyuban dan sudah biasa sejak tahun 2004 diwaktu lalu hadir di event politik khususnya di Kab. Kuningan, kendati kami diwaktu lalu berbeda wadah. Tidak seperti sekarang, ada DISATU WADAH bernama Forum Aspirasi Pilkada Kuningan 2024,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Maman Aminudin bicara soal etika politik hingga bagaimana politik itu betul-betul mampu menyelesaikan masalah publik.
“Suguhkan ke publik etika berpolitik yang rasional dalam penyampaian, terukur pada dimensi pengkajian suatu masalah, seperti bagus itu slogan atau jargon pegadaian: Menyelesaikan masalah tanpa masalah,” sarannya.
“Jangan sampai terjadi, kemudian muncul terpublikasikan saling mendiskreditkan dari para pihak yang memiliki kompetensi di ranah memilih putra terbaik Kuningan yang disepakati untuk bisa/mampu membangun Kabupaten Kuningan kedepan lebih baik dari hari sekarang ini,” harap Maman Aminudin.
Begitupun untuk rekruitmen Plt Sekda Kuningan, yang apabila benar Dian R. Yanuar mau maju di Pilkada Kuningan 2024. “Itu Plt-nya jangan sampai gegabah hanya berdasar kepentingan tiga atau empat gelintir kecil orang tertentu. Berbahaya untuk Kuningan kedepan dari banyak hal yang saat ini belum terselesaikan dengan baik,” sarannya.
Pj Bupati, imbuh Maman, harus bisa mendeteksi siapa pejabat esselon IIA yang mengantongi pendidikan khusus kepemimpinannya yang mumpuni.
“Ada dimiliki di ASN Putra pituin Kuningan dan itu harus dibuka terpublikasikan, agar masyarakat mengetahui siapa yang ‘paling layak’, bukan hanya layak untuk Plt Sekda Kuningan, tapi sekali lagi yang paling layak,” tandasnya.
Sementara, Willy, aktifis FAPIKU 2024 lainnya meminta agar Pj Bupati wajib berpegang teguh terhadap prosudur hukum dan perundangan, serta regulasi lainnya, dalam konteks menyoal siapa yang paling layak menjadi Plt Sekda Kuningan.
Di akhir, Ketua Forum Aspirasi Pilkada Kuningan 2024, Ade S Prabu menutup pertemuan dengan menyampaikan, “DIRGAHAYU HARI BHAYANGKARA KE 78, 1 JULI 1946 – 1 JULI 2024. SUKSES SELALU MENJAGA EKSISTENSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT,” ucapnya. (riyan)
Struktur Relawan FAPIKU 2024
Ketua : Ade S Prabu (Mantan Ketua DPD Perindo Kab. Kuningan)
Wk. Ketua : Willy R (Wiraswasta)
Sekretaris : E. Lesmana (Mantan Wk. Ketua DPC PBB Kuningan)
Bendahara : Dewi (Pendiri LSM AKAR Kuningan)
Penasehat : Drs. H. Maman Aminudin, MSi