KUNINGAN (MASS) – Pasca purna tugas sebagai Wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda ternyata tetap disibukkan dengan aktivitas professional dan social. Hal itu disampaikan Edo, sapaan akrabnya, dalam Podcast Kuningan Mass, Selasa (19/3/2024) malam.
“Alhamdulillah saya saat ini aktif meneruskan pekerjaan yang tadinya saya tinggalkan. Sekarang kita sedang merintis, membangun RS Hasna Medika (Jantung) tadinya kan disibukkan urusan pemerintahan. Sekarang all out full di RS,” kata Edo, mengawali.
Politisi muda yang hobi berolahraga itu menegaskan saat menjabat itu memang dibiasakan agar tidak ada konflik kepentingan. Dan sekarang, ia bersyukur bisa memberikan sumbangsih kesehatan untuk warga Kuningan.
Selain itu, Edo yang juga kini masih menjabat sebagai Ketua KONI, terus aktif membina arlet dengan segala keterbatasan, baik sisi anggaran maupun fasilitas.
Ia juga menegaskan bahwa sejauh ini, pengurus KONI kompak dengan segala tantangan tersebut. Apalagi, belakangan ini banyak atlet Kuningan yang mengikuti Pelatda untuk bertanding di PON.
Selain aktivitas yang sudah disebutkan, Edo juga mengaku aktif di partainya saat ini, PDI Perjuangan. Ia bahkan didaulat sebagai Tim Pemenangan Ganjar Mahfud di Kuningan.
“Insya allah setelah menjabat sebagai Wabup, harus punya aktivitas (yang senantiasa bermanfaat) untuk Kabupaten Kuningan,” terangnya.
Soal Ganjar Mahfud yang kalah di Kuningan, Edo mengiyakan. Bahkan, Jokowi sebagai petahana pun kalah di Kuningan. Apalagi sekarang dengan adanya Anies yang mengklaim sebagai orang Kuningan. Meski begitu, ia tetap berterima kasih pada tim.
“Terima masih untuk upaya maksimal, relawan. Dulu Jokowi saja kalah di Kuningan, jadi beban TPN hanya di targetkan 20% (untuk Kuningan).Bali aja kandang banteng kalah, Jateng. Peristiwa iyang luar biasa, (ini akan jadi) pembelajaran. Apa yang direncanakan tidak semudah itu,” kata Edo.
Disinggung ada adanya isu Edo mau ke Golkar, ia justru menampiknya dengan merendahkan diri. Ia mengatakan banyak yang lebih senior di Golkar, dan Edo merasa enggan melangkahinya.
“(Maju dari PDIP aja?) Mudah-mudahan,” tuturnya.
Edo mengatakan, dengan kondisi prediksi perolehan kursi saat ini, siapapun tidak bisa terlalu percaya diri. Tidak ada yang bisa sepaket. Harus khawatir dan mencari teman untuk maju.
“Saya belum tentu, Pak Acep, siapa tahu Zul, siapa tahu Rana, banyak yang bagus. Ya saya sih, bukan siap atau gimana, yang gak dapet (rekomendasi untuk maju) aja siap, apalagi dikasih rekom, ya siaplah,” imbuhnya.
Yang namanya diberikan amanah, lanjut Edo, itu gak bisa dipaksakan, karena apa yang menurut kita bisa, belum tentu menurut orang bisa. Berpolitik itu, imbuhnya, harus punya jantung 12, jangan juga terlalu baper.
Meski menegaskan bahwa jalur mengabdi itu tidak harus di pemerintahan, Edo mengaku dengan jalur eksekutif, punya kewenangan yang besar. Ia mengaju tetap membantu masyarakat selama ini secara personal
“Kerasa (setelah turun dari pejabat publik), yang paling kerasa bukan kehilangan jabatan, tapi kerasa kehilangan bisa membantu masyarakat dengan maksimal,” ungkapnya. (eki/deden)
Video: