KUNINGAN (MASS) – Berlabel Sekolah Penggerak yang merupakan program sekolah percontohan dalam penerapan kurikulum merdeka, SDN 3 Haurkuning punya cara tersendiri untuk terus berinovasi.
Inovasi itu mulai dari absensi digital, Komunitas Belajar (Kombel) dan tim anti bullying yang dinamai tim Pencegahan Penanganan Kekerasan (TPPK ) di lingkungan sekolah.
Soal absensi digital, adalah program digitalisasi absen yang dapat diterapkan di sekolah. Program ini diberi nama Presensi/Absensi Digital Siswa.
Program-program tersebut, dilaunching tepat pada akhir pekan kemarin, Sabtu (14/10/2023). Launching dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Adeyati Nurhayati S.Pd, M.Pd.
Absensi Digital sendiri, diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang disiplin, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif sesuai dengan poin Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan Kurikulum Merdeka.
“Selain memupuk budaya antri, pada pelaksanaanya kami membentuk Operator Absensi Digital Siswa yang merupakan siswa-siswi pilihan kami dalam pengimplementasian nya di lapangan. Kami menggunakan sistem barcode yang terdapat pada kartu siswa untuk melakukan pengabsenannya,” kata Kepsek.
Nantinya, guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan mengawasi melalui sebuah aplikasi untuk mengontrol grafik kehadiran siswa. Pihak SDN 3 Haurkuning sendiri, mengaku siap sangat terbuka jika ada yang mengajak kolaborasi dan ingin dibantu untuk memfasilitasi absensi digital.
Selain absensi digital, di hari yang sama juga diluncurkan pembentukan Komunitas belajar dan tim anti bullying atau yang dikenal dengan singkatan TPPK. Ketua TPPK dipercaykan pada guru muda, Arman Darmawan S.Pd.
“Diharapkan dengan adanya program ini terbentuk karakter siswa yang unggul, berprestasi, dan mampu bersaing di era modernisasi kali ini,” ujar guru wali kelas itu optimis. (eki)