KUNINGAN (MASS) – Sarukun (Sarjana Urang Kuningan) melalui Kepala Bidang Pendidikan Dendi Sucipto S Pd, angkat bicara pasca adanya penjelasan Bupati dan Kabag Hukum soal direktur PAM Tirta Kamuning.
“Terkait terbukanya skenario pengkondisian calon direktur PDAM sebelum proses seleksi dikhawatirkan akan berdampak terhadap ketertarikan putra terbaik dari Kuningan yang memiliki kapasitas mumpuni tertarik untuk mengikuti proses seleksi di masa yang akan datang,” ujarnya, Kamis (5/10/2023) sore.
Diterangkan, Kabupaten Kuningan sebenarnya sangat memerlukan energi, yaitu orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan di BUMD tersebut.
“Sudah menjadi rahasia publik dalam proses seleksi BUMD diduga sudah disiapkan skenario suksesi prosesnya. Namun ketika proses dijalankan secara demokratis dan memiliki indikator yang terukur kita masih bisa berharap masih memiliki peluang mendapatkan SDM sesuai kebutuhan,” tururnya.
Menurutnya, di daerah perantauan banyak sekali putra asli Kuningan, terkhusus di Jakarta, yang menjadi pengusaha sukses baik yang senior maupun anak muda. Sukses dengan meniti karir dari level staf paling bawah sampai ada yang memiliki perusahaan skala nasional.
“Sepengetahuan kami mereka siap berkontribusi membangun kampung halamannya, namun tentunya karena prosesnya ada di kamar gelap bahkan terkesan ditutupi dengan pendeknya waktu pengumuman, ini tentunya akan menjadi hambatan untuk proses seleksi tersebut,” kata Dendi.
Padahal, lanjutnya, momen proses seleksi salah satu peluang mendatangkan energi baru putra daerah yang memiliki kapasitas serta pengalaman kesuksesannya untuk diterapkan di Kuningan.
“Apalah daya, bukannya membuka peluang supaya banyak pihak terlibat membangun daerah, ini malah terkesan ditutup-tutupi dengan dalih kekosongan. Padahal, di saat bersamaan pemerintah daerah meminta keterlibatan masyarakat untuk ikut berperan membantu keluar dari permasalahan yang sekarang dihadapi seperti kemiskinan ekstrim, pengangguran dan yang terbaru gagal bayar,” tuturnya di akhir. (eki)