KUNINGAN (MASS) – Insiden yang terjadi di Kantor Pengadilan Agama (PA) Kuningan, beberapa hari kebelakang, jadi salah satu bahasan pengurus dan anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kuningan. Terjadi silang pendapat terhadap apa yang menimpa beberapa anggota PWI yang merasa ditolak oleh pejabat PA untuk wawancara.
Andini, Maman Sutarman, Didih, Dadang dan para wartawan lain terlibat aktif dalam perdebatan tersebut. Tak ketinggalan ikut bicara pula Ondin Sutarman, Iyan Irwandi, Ajun, dan Sukartanu.
Dari sekitar 20 orang yang hadir, hampir 100% ikut berpendapat. Perdebatan yang dianggap sebagai diskusi dinamis tersebut akhirnya ditengahi H Wawan JR, dan juga duet Nunung Khasanah-Diding Suryadi (ketua dan sekretaris PWI).
“Penyelesaian masalah ini kita bagi 2, secara media dan secara organisasi. Secara media kita serahkan ke pemred media masing-masing. Dan secara organisasi, kita akan melayangkan surat ke PA atas dasar kesepakatan kita bersama. Karena kita juga gak ingin tugas wartawan terkendala, dan kami juga ingin tahu lebih jelas seperti apa prosedur yang diberlakukan PA,” tegas Nunung, mengakhiri perdebatan sengit.
Bukan hanya membahas insiden di PA, pada Rakor PWI, Sabtu (16/9/2023) itu terdapat banyak hal yang dibahas. Mulai dari merapatkan rencana Koferkab PWI Kuningan seiring akan habisnya masa bakti. Lalu dibahas juga progres pembangunan kantor PWI di Jl Moch Yamin dan sejumlah program lain yang tengah berjalan, termasuk peningkatan kapasitas anggota.
Pada materi pembahasan ini, tampak suasana penuh keakraban. Nunung mengungkapkan, dirinya diintruksikan oleh PWI Jabar untuk segera menyiapkan agenda konferkab. Ini seiring dengan segera berakhirnya masa bakti kepengurusan 2020-2023 pada 10 Desember mendatang.
“PWI Provinsi Jawa Barat telah melayangkan Surat Resmi No. 496/PWI-JB/VII/2023 tentang Surat Pemberitahuan, dimana isinya, yaitu Pengurus PWI Kuningan untuk segera membentuk kepanitiaan konferensi, mempersiapkan hal-hal terkait pelaksanaan konferensi, melaporkan langkah-langkah persiapan kepada pengurus Provinsi Jawa Barat, dan melaksanakan konferensi sesuai dengan tanggal habisnya masa bakti,” paparnya.
Dari hasil musyawarah dan kesepakatan bersama, rapat internal tersebut telah menunjuk Deden Rijalul Umam sebagai ketua Panitia Konferkab PWI, Desember 2023.
“Untuk personil kepanitiaan lainnya, silakan dibicarakan dalam pertemuan rapat berikutnya. Karena untuk persiapan konferkab, tidak cukup satu atau dua kali pertemuan,” arahnya.
PWI Tidak Miskin Kader
Dijelaskan Nunung, pada konferkab nanti, akan dilangsungkan pula Pemilihan Ketua PWI Kuningan Periode 2023-2026. Ia menegaskan PWI tidak miskin kader. Dari sekian banyak anggota, terdapat sekitar 20 orang yang bisa maju mencalonkan atau dicalonkan.
“Syarat administrasi bagi bakal calon ketua itu kan berKTA Biasa. Nah kita punya kurang lebih 20 orang yang memenuhi syarat mencalonkan dan dicalonkan. Punya hak dipilih dan memilih,” jelasnya.
KTA balon ketua, sambung Nunung, harus aktif. Siapapun yang hendak maju, mereka juga harus membuat visi misi dan program kerja serta melampirkan berita terbaru minimal 3 bulan terakhir.
“Saya mendengar akan banyak anggota yang mencalonkan. Ini bagus. Karena memang PWI tidak miskin kader. Kita akan sama-sama jaring figur terbaik lewat agenda konferkab nanti,” pungkas Nunung. (deden)