KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan (F-Gerindra), Sri Laelasari terlihat geram dan sedih atas maraknya kasus pencabulan anak di Kabupaten Kuningan.
Ia, mengatakan hal tersebut sesaat setelah mendampingi kasus dugaan pencabulan anak dari Kecamatan Maleber, Rabu (21/6/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
“Heboh sih, sampai malem-malem di telpon (atas kejadian ini),” ujarnya mengawali keterangan.
Politisi Gerindra itu, menyebit saat ini memang kasus tersebut tengah gencar terjadi. Dikatakan Sri, perbulan ini saja sudah ada 9 kasus (pelaporan) cabul anak.
Ia menegaskan, maraknya kasus seperti ini harus jadi pemikiran bersama, termasuk oleh pihaknya di legislatif dan eksekutif.
“Kalo kasus seperti ini bisa terjadi dimana saja. Langkah-langkah (penanganan kasus cabul anak) ini pemerintah, harus segera, (karena) dalam porsi ini negara wajib hadir,” tegasnya.
Ia sampai berfikiran, harusnya dibentuk kader-kader tiap desa untuk menangani hal seperti ini, sekaligus untuk mensosialisasikan dan edukasi.
Sri mengaku, dari soal-soal seperti ini, ia sangat khawatir akan masa depan korban. Mereka (para korban) trauma dan membekas sampai kapanpun.
“Masa depan korban, nah ini yang kita pikirkan, kita butuh wadah tempat (bagi mereka) yang mengalami trauma, (harus) kemana? Kan (traumanya itu) membekas sampai kapanpun,” kata Sri.
Menurut Sri Laelasari, sampai saat ini untuk penanganan kasusunya ada unit PPA (di Polres dan UPTD), peksosnya juga berjalan untuk pendampingannya.
“Hanya penanganan untuk anaknya di akhir, ketika pulang ke rumah ini yang jadi beban orang tuanya. Tetap harus jadi pantauan karena anak ini trauma,” ujar Sri, sembari menegaskan ingin hal seperti ini harus di 0 kasus kan. (eki)
Video: