KUNINGAN (MASS) – Pernyataan Bupati H Acep Purnama MH pada Podcast Kuningan Mass kemarin, disimak secara mendalam oleh Pengamat Kebijakan Publik, Didin Safarudin. Salah satunya menyangkut lelang amal, ia justru mendoakan agar jadi kebiasaan yang melekat.
“Semoga jiwa sosial dan beramalnya yang telah ditunjukan oleh beliau menjadi kebiasaannya yang melekat padanya. Walau besok tidak jadi bupati atau pejabat apapun, dengan kata lain rakyat biasa,” doa Didin, Kamis (25/5/2023).
Sedangkan soal Jalan Lingkar Timur Selatan (JLTS), sepertinya bupati sedang meyakinkan masyarakat bahwa dirinya tidak memiliki bidang tanah yang banyak, seperti isu yang beredar. Dan nampak bupati sedang menunjukan bahwa dirinya punya sifat sosial tinggi, terkait pemanfaatan mata air.
“Pertanyaannya andai bapak sekarang tidak jadi bupati, apakah tidak terpikirkan bahwa mata air tersebut bisa dijadikan usaha komersil?,” kata Didin dengan nada bertanya.
Kepada kuninganmass.com ia juga menanggapi pernyataan bupati kaitan dengan mutasi. Menurutnya, jawaban tersebut sangat normatif.
“Jawaban bupati, sepertinya normatif banget. Dan yang disampaikan oleh beliau, menurut saya itu bukan menjadi dasar yang krusial sehingga mutasi seakan ditunda-tunda. Kalau memang itu yang menjadi pertimbangan, toh yang namanya mutasi bukan baru kali ini akan dilaksanakan dikepemimpinan beliau,” ungkapnya.
Pernyataan ‘Ada promosi jabatan, lalu harus dipikirkan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan, begitu seterusnya (horizontal dan vertikal)’, membuat Didin agak mengernyitkan dahi.
“Saya sih berharap jawaban beliau bahwa sekarang kan sudah masuk tahun politik jelang pileg, pilpres dan pilkada sehingga mutasi kali ini sulit dihindari adanya aroma politik,” tuturnya sembari tersenyum.
“Oh iya, emang Bung Deden yakin, hadirnya bupati ke kantor Kuninganmass itu spontan (tanpa direncanakan). Insya Alloh, saya mah ga yakin tuh,” tukasnya. (deden)
Di bawah ini podcastnya :