KUNINGAN (MASS) – Setelah 6 (enam) hari menetap dan tinggal di Kuningan untuk membantu pengembangan usaha UMKM mitra Community Development (KKN berbasis kewirausahaan), mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya juga berkontribusi terhadap pembaharuan data kependudukan masyarakat Kuningan.
“Mereka juga akan membantu proses updating data kependudukan masyarakat Kuningan”, kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kuningan, Drs Yudi Nugraha M Pd, Selasa (14/2/2023) lalu.
Melalui Webinar “SHARUKAN” (Sosialisasi Keharusan Pembaharuan Data Kependudukan) yang diselenggarakan oleh Disdukcapil dan Universitas Prasetiya Mulya, berkolaborasi dengan Institut Kewarganegaraan Indonesia, Kadisdukcapil berharap bahwa melalui program ini, kesadaran untuk segera memperbaharui data kependudukan oleh masyarakat Kuningan akan semakin tinggi.
Dalam program ini, mahasiswa Prasetiya Mulya membantu proses pembaharuan data untuk Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian dan data kependudukan lainnya secara digital dengan mengumpulkan data pendukung seperti surat nikah, surat keterangan golongan darah, akta kelahiran dan surat keterangan lainnya dalam rangka terjadi peristiwa kependudukan.
Sebelumnya, Disdukcapil sendiri telah memiliki SIPANDUK, aplikasi usulan pelayanan administrasi kependudukan secara online dan digital berbasis Web dan Android yang berperan untuk memberikan kemudahan pelayanan administrasi kependudukan, meningkatkan kesadaran masyarakat dan mewujudkan pelayanan agar lebih efektif dan efisien.
Nantinya, data yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya tersebut akan diserahkan kepada Kelurahan untuk dapat diupdate secara kolektif melalui aplikasi SIPANDUK. Kadisdukcapil juga mengatakan bahwa pembaharuan data ini sangat penting, karena juga berperan dalam penentuan kesesuaian kriteria penerima bantuan sosial agar lebih merata dan tepat sasaran.
Selain dihadiri oleh Kadisdukcapil, Webinar SHARUKAN ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) U Kusmana S Sos M Si untuk memaparkan program pengembangan usaha yang dapat didaftarkan oleh para mitra. Hal ini juga berkaitan erat dengan proses pembaharuan data, yang mana akan memudahkan proses validasi untuk program pelatihan ataupun pendataan bagi para mitra.
Berdasarkan sumber informasi yang terhimpun dalam aplikasi bank data pelaku usaha ekonomi kerakyatan (Sibadu Mirakyat) tercatat sekitar 59.000 pelaku UMKM yang ada di Kuningan. Jika program pembaharuan data tersebut dimanfaatkan dengan maksimal untuk mengembangkan usaha, maka akan ada potensi yang luar biasa bagi UMKM agar mampu berdaya saling sekaligus menembus pasar global, salah satunya dengan konsep hexa helix yang melibatkan mahasiswa dan akademisi dalam prosesnya.
Perwakilan IKI juga menyebutkan bahwa implementasi program pembaharuan data tersebut terinspirasi dari negara India, dimana mengikutsertakan mahasiswa melalui program pengabdian masyarakat untuk membantu proses pencatatan kependudukan. Harapannya program ini dapat membantu masyarakat Kuningan agar merasakan kesejahteraan yang lebih merata.
Melalui Community Development, mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya membantu keberlangsungan usaha mitra dalam jangka pendek, tetapi juga membantu para UMKM dalam menjalankan usahanya dari mulai hulu hingga hilir sehingga para pelaku usaha dapat mengembangkan strategi pengembangan usaha yang telah dibimbing oleh mahasiswa. (eki/rl)