KUNINGAN (MASS) – Akhir-akhir ini, hujan lebat terus menerus terjadi di Kabupaten Kuningan. Kejadian demi kejadian, terutama longsor dan banjir, menyusul terjadi di banyak tempat pasca hujan lebat.
Namun, pasca hujan lebat di akhir pekan lalu, salah satu warga Desa Jagara Kecamatan Darma ysng dstu ini dibuat panik karena hal lain, yakni muncul air dari retakan tembok dan keramik saat hujan.
Adalah keluarga pasangan Yudi Karnusi (61) dan Kartiah, warga Kampung Cikembang RT 09 RW 03 Desa Jagara yang mengalami hal tersebut. Yudi Karnusi, atau yang lebih akrab disapa Uci, menceritakan bagaimana kejadian pekan itu.
“(Saat itu)Panik, khawatir bilih ambles (takut ambles/longsor),” kata Uci baru-baru ini.
Bukan tanpa alasan, rumah Uci sendiri berada di sekitar tebing, tepatnya bukit geger beas. Rumahnya yang berada di paling atas, bisa saja tertimpa lebih dulu kalo ada longsoran.
Saat itu, saking khawatirnya, Uci mengaku semalaman tidak bisa tidur dan berjaga. Meskipun persoalan air yang keluar dari tembok akhirnya bisa diminamilisir dengan pembuatan parit di pinggir rumah, namun khawatirnya belum sepenuhnya reda.
Sementara, Ulis Desa Jagara Ujang Suprianto ditemani Ekbang dan perangkat desa lainnya nampak kembali menengok keadaan rumah Uci.
“Sementara pemberesan dulu, pengamanan, tindakan darurat pembuatan saluran air,” sebut Ulis.
Dirinya mengatakan, sampai kini pihaknya selalu waspada. Karena keterbatasan pihak desa, dirinya juga berharap dinas terkait bisa membantu.
“Mohon perhatian, khawatir longsor,” ujarnya sembari mengatakan, ada sekitar 40 rumah yang posisinya dibawah bukit geger beas tersebut, meskipun posisinya tidak langsung bersinggungan tebing.
Dikatakan, hujan akhir pekan lalu selama dua hari berturut-turut itu memang satu hal. Namun, keluar air dari tanah juga merupakan pertama kalinya terjadi sejak bertahun-tahun.
“Kita dapat laporan dari warga, ada rembesan dari (rumah) atas. (Padahal) sudah lama bertahun-tahun (ada hujan-pun) tidak keluar air. Tapi setelah hujan deras itu ada air begitu deras (keluar dari sela-sela tanah, bahkan tembok dan lantai rumah). Sebelum dibikin selokan, air (dari luar pun sampai) masuk rumah,” terang Ulis.
Saat ini, kondisi rumah terbilang kembali normal. Pasca adanya solokan, air yang keluar tersalurkan. Meskipun, masih terlihat beberapa dari sela tanah di luar rumah, keluar air. (eki)