KUNINGAN (MASS) – Bagi para perokok, mungkin harus lebih hati-hati saat melakukan aktivitas, dan puntungnya belum benar-benar dimatikan.
Ya, kehati-hatian itu harus jadi yang utama, agar tidak terjadi seperti yang dialami Rehab (42), pengrajin kasur tempel dari Desa Bandorasawetan Kecamatan Cilimus.
Pada Minggu (13/11/2022) kemarin, tempatnya mengalami kebakaran. Mulanya, saat korban menurunkan kasur dari mobil sambil merokok. Puntungnya kemudian jatih ke bagian bawah tanpa diketahui. Korban, terus menumpukkan kasur yang diturunkan dari mobil.
Saat itu, setelah diturunkan tiba-tiba saja keluar asap dan api dari tumpukan kasur busa bagian bawah. Korban sempat panik dan memadamkan api dengan dibantu sang sopir.
Untungnya, pemadaman menggunakan air dari saluran irigasi sawah itu, bisa segera menghilangkan kebakaran. Tapi, bangunan + kusen pintu geser, 5 kasur tempel, dan 1 motor mio sempat tersambar api.
“Total kerugian (kurang lebih) Rp7.500.000,-“ ujar M Khadafi Mufti, Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, setelah melakukan pendataan.
Khadafi berpesan, bagi bagi setiap tempat usaha, pemdes harus memiliki alat pencegah kebakaran, setidaknya APAR, serta memiliki nomer darurat Damkar. (eki)