KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Fraksi Gerindra Sri Laelasari menyebut sepanjang tahun 2022 ini, tercatat penambahan fenomena LSL (Laki Suka Laki) di Kabupaten Kuningan.
“Rentang tahun ini, kaget, data LSL, bukan waria ya, grafiknya sampai perhari ni lebih dari 40 tahun ini. Perbulan, kita hitungkan saja 4 orang. Belum dari golongan lainnya, anak, remaja, perempuan, dan beberapa golongan yang jadi sorotan kami,” ujar Sri Lalasari baru-baru ini.
Hal itu, diutarakan Sri, kala membahas perihal urgensi penanganan HIV/Aids di Kabupaten Kuningan.
“Tahun ini grafiknya naik terus,” ujarnya saat bercerita banyak mengobrol dengan warga peduli Aids.
Menurut Sri, yang sejak dulu dikenal sebagai aktifis perempuan itu mengatakan, saat ini bukan lagi hanya diskusi atau pelatihan saja. Harus ada action untuk penyelamatan. Dirinya mencontohkan, penyelamatan itu semisal menunjuk puskesmas mana saja yang ditunjuk untuk pendampingan dan sebagainya.
Sri mengaku, banyak berkomunikasi dengan warga peduli aids, dan meminta masyarakat untuk peduli kesehatan dan sosial untuk bertindak.
Apalagi, lanjut Sri, saat ini banyak pelacuran terselubung melalui prostitusi online misalnya. Serta menjadikan kost-kostan untuk tempat transaksinya.
“Kalo dulu sih ada regen gratis. Regen itu cek hiv pengecekan darah, termasuk ketersediaan kondom di KPA. Biasanya kami bikin outlet kondom di tempat yang rentan (prostitusi),” ujarnya mencontohkan langkah-langkah yang pernah dilakukan di beberapa tempat, serpeti di Langlangbuana, Pasar Baru.
Pihaknya juga mengajak, untuk mengecek berapa misalnya jumlah penjualna kondom di minimarket-minamarket untuk parameter.
“Mereka yang ada di lingkup HIV/Aids (peduli) harus action. Kita action lapangan penyelamatan,” ajaknya di akhir. (eki)