KUNINGAN (MASS) – Milangkala ke-2 Kopi Hawwu, berlangsung meriah. Acara demi acara, digelar dengan tajuk yang mengusung konsep sesuai tempatnya, budaya dan tradisional.
Tahun ini, dalam memperingati milangkalanya, Kopi Hawwu yang ada di Jalan Ir Soekarno (samping SMK BHK) itu, menggelar event Hibar Budaya.
Acara, dibuka mulai dari hari Kamis dan berakhir Minggu (22-25/9/2022). Kegiatan dimulai dengan santunan anak yatim, Karinding shalawat dan Tarawangsa.
Lalu, pada hari kedua, diisi dengan pembukaan pameran, edukasi budaya bersepeda dan workshop kaulinan budak.
Di hari ketiga, acara-acara puncak digelar dengan mendatangkan tamu istimewa. Pada Sabtu (24/9/2022) itu, pengunjung bisa makan sepuasnya dan bayar seikhlasnya. Tentu hal itu disambut baik pengunjunga.
Masih di hari yang sama, dalam acara Talkshow dengan tema āNungora Nungabudayaā hadir para pemateri budayawan lokal dan nasional seperti Rana Suparman dan Budi Dalton. Terlihat hadir juga Kepala Bank Indoensia perwakilan Cabang Cirebon dan Wakil Bupati Kuningan.
āIni semoga menjadi pendorong dan saya berharap semoga dari setiap sekolah yang notabene adalah anak muda akan ada ekstrakurikuler yang bersifat seni dan budaya. Saya berharap nilai-nilai budaya bisa menjadi karakter hidup kita,ā ucap Wabup Edo di awal kegiatan.
Kegiatan yang membahas dinamika budaya di Indonesia Khususnya Kabupaten Kuningan ini sangat menarik dibahas, sehingga banyak penonton yang hadir dari elemen komunitas pegiat budaya, komunitas motor, anak muda sampai masyarakat umum dan menyimak kegiatan hingga selesai.
āKegiatan ini merupakan suatu upaya yang spesial di tempat kopi ini, sehingga budaya bisa menjadi kesadaran kolektif karena budaya ini adalah hal yang dinamis.
Budaya harus dimodifikasikan dengan kekinian,ā ujar Budi Dalton dalam Talkshow.
Tak kalah menarik, hari terakhir juga diisi dengan kegaiatan yang semarak. Kegiatan-kegiatan kesenian dipertontonkan di hari terakhir ini. Mulai dari kirab, gondong kreasi, bodehan, silat, kaulinan budak, angklung, dera voice, tari diwangkara, music etnik, tari santariart, tari rasa, cingcowong, sintren dan tayuban.
Serta dialog budaya dengan menghadirkan budayawan Iman Sholeh, maestro fotografi Fendi Siregar dan budayawan lokal Uhar Suharsaputra. (eki/alif/mgg)