KUNINGAN (MASS) – Terungkapnya pelaku pembunuhan yang notabene mahasiswa setelah minta jatah gratisan paska transaksi open BO – booking order- melalui aplikasi, membuat resah banyak pihak.
Apalagi, aplikasi yang banyak digunakan tempat ‘dagang’ / prostitusi online itu, memang terbilang bebas dan mudah diakses dari perangkat manapun dan dimana saja.
Salah satu mahasiswa Cirebon asal Kuningan, Egy S mengatakan kejadian ini, baiknya jadi momentum pemerintah daerah, Bupati serta para ulama bisa lebih melek dalam melakukan pemantuan.
“Kalo bisa, dipantaulah aplikasi yang cenderung disalahgunakan open BO ini,” ujarnya, Senin (28/3/2022) sore.
Bukan tanpa alasan Egy meminta hal tersebut, lelaki asal Cigugur itu mengaku ikut resah, apalagi Kuningan ini punya visi yang diantaranya adalah agamis. Jangan sampai, lanjutnya, merusak generasi penerus.
“Kan visi kita itu Kuningan Maju, Makmur Agamis Pinunjul,” sebutnya lagi.
Adapun, dari informasi yang diperoleh kuninganmass.com dari sumber yang enggan dipublish identitasnya, harga prostitusi online di Kuningan sendiri cukup beragam.
Sumber kuninganmass.com, mencontohkan salah satu aplikasi yang cukup sering digunakan prostitusi online, Michat serta beberapa aplikasi chating online lainnya.
“Gampang, tinggal cari pengguna sekitar, liat profilnya chat. Biasanya kalo harga variatif, mulai 150-700ribu,” tuturnya sembari mendemonstrasikan caranya. (eki)